29

2.1K 201 13
                                    

☘️ Ara

Hari ini aku pergi ke sekolah bersama dengan Abe karena dia menjemput ku di apartemen, sepertinya hari ini Nia sudah masuk karena kemarin saat aku mampir lagi ke rumahnya dia bilang sudah lebih baik.

Tidak seperti biasanya, aku merasa hari ini hubungan ku dengan Abe menjadi semakin normal dan membaik, sudah tidak ada lagi dari kami yang merasa marah atau bersalah.

Aku hanya berharap kedepannya Abe mau menghapus file video kami tapi aku harus tahu diri dan yakin proses, Abe bisa pelan pelan lembut padaku juga pasti susah jadi aku tidak akan buru buru membahas soal video itu.

"Ke kelas Nia dulu gimana?" Tanyaku.

"Oke Bu bos" jawabnya dan kami berjalan menuju kelas Nia.

Disana aku sudah melihat sekitar 5 orang anak yang duduk di bangku dengan kesibukan mereka masing masing.

"Hai, ada yang lihat Nia gak?" Tanyaku pada mereka.

"Tadi sudah Dateng sih, itu tas nya tapi kayaknya keluar kelas lagi" balas salah seorang.

"Ke kantin mungkin" sahut yang lain, akhirnya aku berterima kasih dan pergi dari kelas itu.

"Mau cari ke kantin?" Tawar Abe.

"Perasaan aku kok ganjil ya Be, mau coba ke yang lain?" Tanyaku.

"Kemana?" Abe bingung.

_____________________

Kami sudah sampai di depan ruangan yang kemarin digunakan Naga untuk menjalankan aksi bejatnya, ya gudang bawah belakang sekolah.

Aku dan Abe sama sama mencari bangku untuk kami naiki ketika kami samar samar mendengar suara desahan seorang pria.

Setelah kami naik di kursi itu dan berhasil melihat ke dalam ruangan, mataku langsung terbelalak, kami melihat Naga yang sibuk menggerakkan kepala Nia maju mundur.

Nia nampak berlutut di depannya lebih tepatnya Nia sedang sibuk mengulum penis Naga dan Naga nampak beberapa kali menampar Nia "Lakukan yang benar bodoh!"

Aku semakin emosi melihat Nia diperlakukan seperti itu, aku langsung mencari sesuatu yang bisa aku pakai untuk memecahkan kaca jendela bagian atas sedangkan Abe langsung mencoba mendobrak pintunya.

Setelah berhasil Abe dan aku langsung masuk dan Abe meraih tubuh Naga kemudian memukulnya.

"Brengsek ya Lo jadi manusia!" Bentak Abe.

"Ini sekolahan bangsat!" Imbuhnya.

Aku langsung meraih Nia yang sudah bercucur air mata di wajahnya, pipinya nampak merah, ada luka di sudut bibirnya dan kemejanya sudah terbuka semua kancingnya.

Aku berusaha mengancingkan seluruhnya dan menghapus air mata Nia, membawanya keluar menjauh dari ruangan itu.

Aku tidak tahu yang selanjutnya Abe lakukan pada Naga, mau Abe bunuh sekalian juga sepertinya aku tidak perduli karena Naga pantas mendapatkannya.

Aku menuju ruang UKS namun tangan Nia menahan ku "Aku gak mau Ra, aku malu" ujarnya.

"Bibir kamu butuh dikasih alkohol kalau gak mau infeksi" jelasku memaksa.

Dan disana ternyata sudah ada dokter jaga untungnya seorang perempuan dan dokter itu sedikit kaget melihat penampilan Nia.

"Kalian kenapa?" Tanyanya.

"Bibir teman saya luka" jelasku.

"Jatuh" ujar Nia dan setelah itu sang dokter mempersilahkan kami masuk.

Saat mengobati luka Nia sang dokter tiba tiba bertanya "Dapat dari rumah atau dari tempat lain?"

Aku memilih diam karena bukan ranah ku menjelaskan, maksud ku aku tahu pasti Nia pikir ini aib jadi dia tidak akan mengatakan pada siapa pun.

"Di..... " Baru saja akan menjawab tapi dokter itu sudah lebih dulu menjawab.

"Hasil tangan pacar kamu?" Kami berdua sama sama terkejut dan saling melempar tatapan.

"Luka ini baru kamu terima kan, sepertinya bukan jatuh dan ini lebih dari jatuh, saya mencium bau cairan pria di area sini" dokter menunjuk area sekitar bibir Nia. 

Abe  [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt