21

2.6K 213 4
                                    

☘️ Ara

Setelah tragedi yang tidak bisa aku tebak di apartemen Abe beberapa saat yang lalu, hubungan kami memang jadi lebih baik.

Abe sudah berkurang dalam mengekang ku, dia lebih banyak menjadi pendengar ku disaat kami mengerjakan tugas sekolah berdua.

Dan jujur saja aku menjadi lebih nyaman dengan sikapnya itu, tampak sisi lain Abe yang lebih positif dan menyenangkan, aku bisa menyebut sosok Abe yang ini cocok dijadikan sosok kakak.

Tapi selama ini pun aku tidak mendapat penjelasan dari hubungannya dengan sang papa atau pun mamanya, tapi aku tidak mau terlalu ikut campur karena menurut ku itu sudah ranah privasi yang lebih jauh.

Della duduk dan menyenggol lenganku "Besok jadi kan berangkat sama aku?"

"Eh, kemana?" Tanyaku heran.

"Ke ulang tahun Tania, kamu lupa?"

"Eh astaga iya Del, duh ntar aku cari kado dulu deh"

"Ada dress nya gak?" Tanya Della.

"Ada kayaknya, males beli ah lagi mau hemat" balasku.

"Oke deh, pulang bareng aku ya, Abe gak apa apa kan?" Sial aku belum tanya padanya tapi sepertinya dia besok ada meeting lagi dengan Denny.

"Kayaknya oke sih"

"Oke" setelah itu Della melanjutkan makannya sebelum jam istirahat kami habis.

__________________

Saat kamu pulang sekolah, Abe memang akan mengantar ku ke apartemen, tapi aku meminta dia lebih dulu menuju salah satu mall di dekat sekolah, aku akan mencari kado untuk Tania disana.

"Gak apa apa kan Be aku sama Della berangkatnya?"

"Ada Naga?" Tanyanya masih serius memperhatikan jalan.

"Gak kok"

"Aku besok ada meeting lagi bahas kelanjutan proyek kemarin Ra, aku gak bisa pergi sama kamu"

"Iya makanya gak apa apa kan kalau aku sama Della?"

Abe melirik ku sekilas kemudian menghembuskan napasnya "Besok kalau aku selesai lebih cepat biar aku yang susul kamu"

"Oke" ucapku dan diikuti dengan senyuman, aku merasa aneh, sudah lama aku tidak perlu meminta ijin pada seseorang hanya untuk sekedar keluar rumah.

_______________________

Sesampainya kami di apartemen ku, Abe meminta ku menunjukan dress mana yang akan aku pakai besok ke acara ulang tahun Tania.

Aku berjalan menuju kamar dan membuka lemari ku, satu dress sudah ada di pikiranku sejak tadi siang Della membahasnya.

Tanganku meraih dress simple berwarna biru muda jika aku kenakan masih di bawah lutut dengan model sedikit mengembang tapi tidak terlalu mencolok.

"Nih" aku menunjukkan pada Abe, dia nampak memperhatikan sebentar kemudian menganggukkan kepalanya "Oke boleh" putusnya.

"Thanks" balasku.

____________________

Keesokan harinya di rumah Della kami sedang sama sama bersiap untuk pergi ke acara Tania sampai Della memperhatikan penampilan ku.

"Kenapa sih?" Tanyaku mulai jengkel karena dia terus melihatku seakan menilai.

"Ra, dress kamu gak cocok sama tema pestanya"

"Hah? Emang ada temanya?"

"Ada Ra, dia tema legal age gitu, kayaknya dress kamu terlalu biasa deh dan terlalu anak anak"

"Gak ah, mungkin efek warnanya aja Del" belaku.

Della berjalan ke arah lemarinya, mencari cari sesuatu disana dan kemudian dia memanggilku untuk mendekat.

"Apa?" Tanyaku saat jarak kami sudah dekat.

"Nih pas buat kamu Ra" dia memberiku sebuah dress berwarna maroon dengan tali spageti dan sepertinya press body.

"Aku pakai punya ku sendiri aja deh Del"

"Tapi ini masuk sama temanya Ra, please ya kamu bukan anak anak lagi, ayo deh nurut aku biar nanti gak jadi pusat perhatian gara gara warna terang baju kamu ini" Dia memaksa ku untuk berganti pakaian.

"Serius ini cocok banget gak akan ada yang ngetawain kamu disana!"

Abe  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang