22. KEGUGURAN✅

807 30 1
                                    

HAI HAI HAI READERS

GIMANA KABARNYA HARI INI?




JANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA DULU DONG SEBELUM LANJUT BACA YA SAYANG



SEMOGA SUKA DEH SAMA PART INI YA





HAPPY READING











*****

"aaarkhh..." teriak Arin ketika ia tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya lagi.

Bruk

Arinpun terjatuh dengan perutnya yang terbentur tangga teras rumah. Arin langsung merasakan sakit pada perutnya.

"sayang!" pekik Varo yang langsung berlari menghampiri Arin yang sudah jatuh tersungkur.

"sayang, kamu gak papa kan?" tanya Varo dengan panik ketika sudah ada disamping Arin.

"awwssshhttt... perut aku..." ringis Arin dengan memegangi perutnya.

"perut kamu kenapa, sayang?" tanya Varo dengan memangku dan memegangi kedua pundak Arin.

"sakiiitt... perut aku sakit, mas" erang Arin.

"da-darah?!" Varo membulatkan mata saat melihat darah yang mengalir di betis Arin.

"arkh! perut aku sakiittt..." Arin mencengkeram lengan Varo untuk menyalurkan rasa sakit pada perutnya.

Varo langsung menggendong Arin masuk ke mobilnya dan membawa ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Arin langsung di tangani oleh dokter.

Varo duduk di kursi yang berada di depan ruang UGD yang sudah di sediakan oleh rumah sakit dengan sangat cemas. Ia takut terjadi sesuatu dengan istrinya.

"tadi ada darah, apa Arin? gak! gak! gak mungkin Arin hamil, karena dia gak pernah ngomong apa-apa" ujar Varo dengan pikiran yang sudah kemana-mana.

Sudah hampir setengah jam, namun dokter belum juga keluar, membuat Varo semakin tidak tenang. Setelah menunggu cukup lama, pintu ruangan UGD terbuka. Menampilkan seorang dokter yang memeriksa Arin tadi.

"gimana keadaan istri saya, dok?" tanya Varo dengan khawatir.

"saya minta maaf ya, pak, karena saya tidak bisa menyelamatkan janin yang di kandung istri bapak" ujar dokter memberitahu Varo.

Deg

"janin?!" kaget Varo.

"istri bapak keguguran" jelas dokter tersebut.

Varo terdiam dengan tatapan kosong setelah mendengar penuturan dari dokter di hadapannya itu. Apa yang tadi di pikirkan oleh Varo ternyata terjadi sekarang. Arin ternyata sedang mengandung dan ia tidak mengetahuinya. Dan sekarang Arin mengalami keguguran. Varo kehilangan calon anaknya. Dan penyebab semua ini adalah dirinya.

"kami akan memindahkan dulu istri bapak ke kamar inap, baru setelah itu, bapak bisa melihat istri bapak" imbuh dokter tersebut.

Mantanku CEO, Suami pun CEOOù les histoires vivent. Découvrez maintenant