12. VARO DEMAM✅

1.2K 41 0
                                    

HAI HAI HAI SAYANGKU


APA KABAR READERS?




SEBELUM BACA PENCET BINTANGNYA DULU DONG




YANG BELUM FOLLOW AKUN WPNYA AUTHOR KUY FOLLOW DULU ojo_bacot BIAR TAU AUTHOR UPDATE CERITA APA AJA




SEMOGA SUKA SAMA PART INI YA READERS




HAPPY READING







*****

Ketika membuka lemari dan Arin mau menata semua pakaiannya, Arin menemukan sebuah paper bag berwarna biru. Arin mengambil paper bag itu dan membuka isinya.

"baju yang bergambar setengah hati, itu artinya ini baju couple dong?" tanya Arin pada dirinya sendiri.

Arin mendekat ke arah Varo yang sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor.

"em... pak, saya boleh tanya?" tanya Arin dengan hati-hati.

Varo berhenti ketika sedang menyisir rambutnya. "tanya apa?" tanya balik Varo ketika selesai merapikan rambutnya.

"itu, tadi Arin nemuin paper bag di lemari pas Arin nata baju, terus Arin kepo sama isinya jadi Arin buka, dan ternyata isinya baju yang ada gambar setengah hati" Varo seketika mengingat baju itu, itu adalah pemberian dari Lisya-mantannya dulu.

"kalau boleh tau... itu bajunya couple ya, pak?" tanya Arin.

"kalau bapak gak mau jawab juga gak papa" sambung Arin dengan cepat.

"iya, itu baju couple punya saya dulu, kamu bisa buang baju itu kalau kamu mau" ucap Varo dengan dingin.

"kalau baju itu penting bagi bapak mending di simpan aja" saran Arin dan langsung mendapat tatapan dari Varo.

"baju itu sudah gak penting! kalau kamu gak mau membuangnya... kamu bisa taruh di gudang, yang penting jangan kamu simpan di kamar ini" titah Varo dengan nada bicara yang sangat dingin.

"udah mau jam sepuluh, saya berangkat dulu" Varo mengambil tas kantornya dan hendak keluar dari kamar, tapi terhenti oleh Arin.

"hati-hati ya, pak" Arin mengambil tangan kanan Varo. Lalu, mencium punggung tangan Varo.

Varo melanjutkan langkahnya keluar kamar dan berangkat ke kantor. Arin membawa paper bag tadi menuju gudang. Arin tidak akan membuang barang yang menjadi kenangan seseorang. Tapi, Arin akan menyimpannya dengan baik.

Arin sudah sampai di gudang. Ia langsung menyimpan paper bag tersebut ke dalam lemari yang ada disana. Kemudian, Arin keluar dan menutup kembali pintu gudang tersebut.

Setelah menyapu, mengepel rumah, dan membersihkan halaman belakang, Arin merasa sangat lelah. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah empat sore.

Kemudian, Arin naik ke lanatai dua menuju kamarnya untuk mandi. Sebab, tubuhnya sangat lengket terkena keringat karena sudah beraktivitas seharian.

Setelah mandi, Arin ingin memasak untuk makan malam. Arin pergi ke dapur. Dan ternyata, di kulkas tidak ada bahan makanan yang bisa ia masak.

Mantanku CEO, Suami pun CEOOnde histórias criam vida. Descubra agora