"Zilya, nanti Zilya akan ketemu sama teman baru." Ucap Evan.

"Teman?" Evan mengangguk. Zilya tertawa lalu mengemaskan barang nya sendiri.

"Kakak Stella." Panggil Zilya. Stella menengok ke arah Zilya lalu bertanya. "Kenapa Cantik?"

"Kakak Stella, oily face." Stella yang awal nya tersenyum manis luntur sudah seyumnya. Sontak mereka semua tertawa terbahak bahak. Zilya hanya mengerjapkan matanya dengan wajah polosnya.

"Hahahah, bener banget Stell. Zilya ga salah ahahaha." Tawa Arya sangat menggelegar disana. Stella mengambil cermin yang ada di dekatnya lalu ia menatap wajahnya.

"Kalo abang ini?" Tunjuk Cia pada Satria. Zilya menatap Satria.

"yemu nravitsya brat." Mereka terdiam lalu menatap Evan seolah minta translate kan.

"Satria suka sama lo." Ucap Evan. Mendadak hening. Lalu seketika wajah Cia memerah, Satria menutup wajahnya karena malu. Dari mana Zilya tau bahwa dirinya menyukai Cia.

"Kamu tau dari mana Zilya?" Tanya Stella. Zilya mengangkat bahunya lalu menyengir pelan.

Satria mengenggam tangan Cia lalu mengelusnya pelan. Evan menutup mata Zilya, sedangkan yang lain berteriak heboh. "Ci... yang dibilang Zilya benar adanya."

Cia menatap mata Satria mencari kebohongan, namun nihil tatapan Satria benar benar tulus. Cia tersenyum manis. Satria ikut tersenyum, lalu Satria mendekatkan wajahnya pada Cia. Memiringkan wajahnya. Cia menutup matanya begitu pula dengan Satria.

Cup

Satria mengecup bibir Cia. Yap! Ini frist kiss nya begitu pula dengan Cia. Penonton di bikin baper oleh tingkah mereka berdua. Evan menatap mereka berdua lalu tersenyum tipis, sangat tipis. Evan masih saja menutup mata Zilya. Zilya memberontak. Evan melepaskan.

"Cie cieee..." Heboh Zilya. Mereka tertawa lepas.

"EKHEM! PJ PJ PJ!!" Teriak Arya dan Stella kompak. Dua sejoli itu senyum. Lalu mengangguk.

"Andai aja ada Bang Raka sama Bang Angga pasti makin heboh." Ucap Icha. Memang, aturannya mereka akan ikut. Tapi batal di karenakan mereka harus belajar untuk ujian kelulusan.

"Kalian berdua kapan?" Tanya Satria. Ia mengode Zaky dan icha.

"Mereka mah Prenjon!" Ledek Arya. Zaky kesal lalu menoyor kepala Arya.

"Lo sama Stella gimana? Jangan gue sama icha terus lo ledekin." Ucap Zaky ketus. Arya menatap Stella, Stella yang di tatap pun mengalihkan pandangannya.

"Sudah kita mau balik nih, masa bertengkar sih."

▪︎▪︎▪︎▪︎

"Queen! Gawat!!" Pekik Jayden yang tiba tiba masuk ke ruangan Queen dengan tergesa gesa.

"Saya tau, siapkan pasukan dan bawa ke sana." Titah Queen dingin. Kini Queen sesungguhnya kembali.

Jayden menunduk lalu dengan cepat mengaktifkan tombol darurat. Semua keadaan disana menjadi serius, semua pasukan sudah banyak mengambil senjata. Eits, kalian jangan beramsumsi dulu. Pasukan yang Queen suruh bukan semua yang ada. Namun hanya 500 pasukan.

"Mereka sudah bergerak Queen." Queen tersenyum devil. Dengan cepat ia berlari memasuki garasi nya.

Ia membawa mobil anti pelurunya yang di desain khusus untuknya dan para mafia nya. Insting mafia nya sudah bekerja. Tak akan ada yang bisa menganggu gugat. Dengan kecepatan tinggi semua pasukan yang di kerahkan menuju hotel yang di tempati Stella dan Evan dkk. Benar, mafia no 3 sedang mengincar orang orang terdekat Queen.

Bugh

Dor!

"Anjing! Banyak banget gila." Keluh Cia yang sedari tadi tidak berhenti untuk melawan musuhnya.

"Jangan sampai lengah. Mereka komplotan ke 3." Ujar Icha. Icha dengan mudah melawan musuhnya.

"Zilya! Kamu cepat bersembunyi di sana!" Titah Evan. Namun Zilya hanya diam sambil tersenyum tipis.

Dor!

Mereka terkejut apa yang telah Zilya lakukan. Ya, Zilya yang sudah menembaki lawan dengan pistol yang ada di tangannya. Zilya tersenyum devil lalu menyeringai. Evan menatap pergerakan Zilya.

"Zilya kamu-"

Brak

"Long time no see everyone."

Deg!

︎▪︎▪︎▪︎

Nah lohhh siapa itu bestie?

Maaf kan saya bestie, saya lupa update bestieh.

Karna ga di ingetin ayang update bestie

Lemes pren ga di ingatin readers up

Lemes pren readers gak ngevote sama komen

See you ayang!

Mafia Girl (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora