"Udah." Ucap Felix. Kemudian cowok itu menghempaskan diri nya di kasur.

"Lo udah liat semua nya?" Tanya Maxim. Felix menggeleng sambil memejamkan mata nya.

"Panggil, Gabrian sama Dean. Kalo lo mau liat." Suruh Felix.

Maxim mengangguk, memencet tombol otomatis di ruang tersebut. Tak lama Dean dan Gabrian datang, membawa keripik singkong.

"Napa bos?" Tanya Dean.

"Udah ketemu."

"Gimana?"

"Belum liat." Maxim mengarahkan jari-jari memencet, file yang telah di save oleh Felix, file itu berisi rekaman kejadian yang di hack Felix melalui satelit.

Detik-detik pertama, tidak ada yang aneh. Semua nya terlihat baik-baik saja. Di pertengahan vidio baru lah. Maxim mengetahui bahwa musuh yang menintai markas nya bukan hanya satu orang saja, melainkan puluhan orang.

Sayang nya Maxim hanya menangkap dua orang penjahat gadungan. Atas ancaman yang Maxim berikan, kedua penjahat itu merupakan suruhan atas seseorang.

Tak mau bertele-tele, Maxim menembak tepat di jantung dua penjahat itu. Menurut nya, tidak ada guna nya menyimpan sampah di dalam markas nya.

Maxim juga mengetahui, musuh asli nya kini berkeliaran di sekitar nya. Hanya saja, ia belum menemukan titik jawaban semua ini.

Maxim menjeda vidio, di durasi lima menit. Terlihat, seseorang berlari ke arah sebrang jalan, tepat saat menembakkan pistol nya ke arah jendela markas. Wajah nya tertutupi masker, sangat sulit untuk di ketahui.

Lanjut, Maxim kemudian mengfokuskan pandangan nya ke layar komputer pada saat lima bawahan nya berusaha untuk membantu salah satu musuh nya keluar dari tempat persembunyian. Lalu menggantikan nya dengan orang pertama yang mereka bawa ke hadapan Maxim.

Gabrian dan Dean menggeram marah akan hal itu. Mereka kenal betul siapa orang yang telah membantu musuh.

"Habis ini, seret ke ruang bawah tanah." Suruh Maxim. Deru nafas nya terdengar mengebu-gebu.

"Menurut lo Siapa musuh kita sebenarnya?"

"Yang pasti nya cuman satu orang aja. Gue yakin tuh orang ntar balik lagi buat neror kita." Sahut Gabrian.

"Pasang jebakan." Usul Dean.

"Gak bakal mempan, musuh kita sekarang bukan sembarang musuh yang mudah di hancurkan." Ujar Maxim, sedikit menjelaskan tentang informasi yang ia ketahui dari rekaman yang ia tonton.

"Dia bergerak di belakang kita. Siapa ya kira-kira?" Tanya Dean.

Maxim mengusap rambut nya ke belakang.  Pandangan nya menajam menatap satu-satu teman nya. "Gue bakal ngasih tau hal ini sama papa gue."

"Bener, kali aja om Ed mau bantu kita." Jawab Gabrian.

☠☠☠

Dean dan Gabrian, menarik lima pengkhianat Devil Black. Satu-satu dari mereka di suruh berbaris di ruang khusus.

Maxim duduk bertopang dagu menatap wajah bawahan nya. Setelah merekam wajah mereka satu-satu. Maxim mulai bertanya.

"Kalian tau, kenapa gue bawa ke sini?" Tanya Maxim. Sontak anak buah nya menggeleng tanda tidak tahu.

"You know, pengkhianat?" Tanya Maxim lagi.

Lima orang mengangguk tanda tahu. "Itu lo semua." Ucap Maxim dingin.

Kelima bawahan saling memandang satu sama lain. Mereka saling memberikan kode lewat tatapan mata.

"Maaf kami tidak merasa ngelakuin kesalahan." Salah satu di antara mereka berucap.

"Bagus, di bayar berapa?"

Semua menampilkan wajah polos tanpa dosa.

"Devil Black tidak menerima seorang pengkhianat seperti lo semua. Masih gak mau ngaku?"

Kembali terjadi keheningan. Maxim mengangkat pistol nya, tanpa basa-basi menembakkan nya ke salah satu kepala dari kelima pengkhianat.

"Kok gak mau ngomong? Bisu lo?" Maxim mencengkeram dagu orang yang sempat membela diri nya.

"Gue tau kok semua nya. Jangan di sembunyiin."

Maxim memainkan dua pistol di tangan nya. Sambil mengelilingi keempat orang yang berkhianat.

Dor'

Maxim dengan cepat, menembak kepala keempat orang itu. Maxim tak perlu basa-basi menanyakan siapa orang yang membayar mereka. Nanti juga akan terbongkar dengan sendiri nya.

Maxim menatap lantai yang di banjiri oleh darah. Ia memandang jijik darah seorang pengkhianat.

"Bersihin darah itu, gue jijik liat nya. Kalo bisa lantai nya juga di ganti." Ucap Maxim, berlalu meninggalkan ruang bawah tanah.

☠☠☠

Maxim serem juga ya gengs ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maxim serem juga ya gengs ya

Gak cape buat ngingetin jangan lupa vote and komen🤗

TWO M MAFIA GIRL'S [✔]Where stories live. Discover now