Gundah

1.3K 125 1
                                    

Senin kembali datang.

Heidi memasuki ruangan barunya, menyusul Woody setelah menyelesaikan rapatnya pagi itu.

Celine tak ada di sana karena ia harus meninjau kantor barunya.

"Lelah..." Keluh Heidi menyandarkan kepalanya di meja kerjanya.

"Kamu tuh kenapa sih? Tumben banget beberapa kali nggak fokus," tegur Woody dari meja kerjanya.

"Aku sebenernya nggak mau nyampur aduk urusan pribadi sama kerjaan...tapi aku nggak bisa nggak kepikiran terus."

"Kenapa? Caesar apa Jevon?"

"Dua-duanya..."

Woody menghela nafas dan membuka dokumen yang harus ia kerjakan, "Kenapa?"

Heidi menceritakan soal teleponnya dengan Jevon semalam juga ajakan kencan Caesar, "Tapi aku belum kasih Caesar jawaban."

"Then, what's stopping you? Toh Bang Jevon juga udah tau semuanya..."

"I slept with him, Caesar."

"So? What? Toh semua udah tau kan? Kayak kamu bilang tadi, Bang Jevon juga udah tau semuanya. Terus kenapa hanya karena perkara kalian pernah tidur bareng kamu jadi ragu? He's coming for you, tanpa harus ganggu-ganggu hubungan kamu sama Bang Jevon kemarin."

Heidi menghela nafas dan menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya, "I thought one night stand could be just a one night stand."

"It depends...when feelings are included, then it's not just a one night stand."

"Apa aku terbuka terlalu banyak ya ke dia?" Gumam Heidi.

"Mungkin...dan itu buat dia jadi berempati sama kamu, because he knows everything about you. Dari rasa empati itu aku rasa tumbuh jadi rasa yang lain."

"Dia suka sama aku?"

"Eum."

"Kok kamu yakin banget??" Balas Heidi.

"Dia sendiri yang bilang. He has a crush on you."

"Hah? Kapan?" Jawab Heidi lekas duduk tegak.

"Dia ke sini beberapa hari lalu-- sekitar sehari sebelum aku minta kamu jadi sekretarisku. Dia nggak pernah mau kalau diminta kemari, tapi hari itu dia keukeuh mau ke sini sampai Celine aja heran...because he wanted to see you."  

***

11:00 AM

Di lain tempat, Mike berdiri di depan pintu ruang kerja Caesar. Sejak datang, pria itu hanya mengunci dirinya sendiri di ruang kerjanya.

"Dia kenapa?" Gumam Mike mendekatkan telinganya pada pintu mencoba mencari tahu apa yang dilakukan pria itu sejak tadi.

Namun tak lama kemudian, pintu terbuka lebar.

"Ah maaf! Maaf! Abis dari tadi lo di dalem aja! Gue pikir--"

"Mike!" Ucap Caesar mencengkram pundak Mike sehingga membuat pria itu takut.

"K-Kenapa lo bang?"

SRUK--

Mike terkejut ketika tiba-tiba Caesar memeluknya erat bersamaan dengan munculnya Vernon, yang sontak membeku menatap pemandangan itu.

[COMPLETED] WINEWhere stories live. Discover now