Sesuatu yang Salah

1.4K 118 1
                                    

9 PM

Woody meghentikan mobilnya di depan apartemen Heidi. Pria itu mendapat akses untuk menggunakan mobil kantor selama ia menjabat.

"Kamu tinggal di sini?"

"Eum! Main kalau senggang."

Woody mengangguk pelan lalu berpamitan pada Heidi sebelum pergi.

Gadis itu menghela nafas dan berjalan masuk ke dalam gedung. Namun langkahnya melambat ketika ia tak sengaja melihat seorang security menenteng kotak makan yang sama, yang mengingatkannya pada kotak makan milik Caesar.

"Misi pak?" Tegur Heidi menghampiri sang security.

"Ya mbak?"

"Itu--" gumam Heidi menatap kotak  makan yang dibawa security.

"Ah ini-- ini kotak makan milik Mas Caesar, mbak. Mbak tahu Mas Caesar? Yang hidungnya mancung, tinggi besar--"

"Ya saya kenal Caesar pak," ucap Heidi. "Caesar kasih bapak ini?"

"Iya mbak...saat itu kayaknya Mas Caesar lagi happy, makanya bagi-bagi rezeki. Saya mau kembalikan ini tapi waktu jaga saya jarang sekali barengan sama Mas Caesar."

Heidi terdiam seraya berpikir sejenak, "Caesar juga kasih itu ke saya dan kebetulan mau saya balikin ke orangnya. Bapak mau nitip?"

"Oh boleh mbak! Makasih!" Ucap security itu sumringah sambil menyerahkan kotak makan itu pada Heidi.

"Unitnya Caesar...bapak tau nggak di mana? Saya cuma tahu kayaknya Caesar di lantai 13 tapi saya nggak tahu unitnya."

"Ah sebentar! Saya cek dulu!" Ucap security membuka log book miliknya, "Mas Caesar itu ada di unit 13-S5, unitnya orang-orang kaya mbak! Haha!"

"Ah..oke...makasih ya pak."

"Sama-sama mbak! Makasih juga!"

Heidi bergegas menuju lalu masuk ke dalam lift. Ia terdiam menatap kotak makan dalam genggamannya yang sama persis dengan apa yang ditinggalkan Caesar saat itu.

***

9:10 PM

Ting!

Lift yang dinaiki Heidi berhenti di lantai 13. Entah mengapa jantungnya berdebar cepat kala ia menapakkan kaki di tempat itu.

Heidi melangkah pelan menyusuri lorong lantai 13. Setiap langkah yang ia tempuh membawanya pada sebuah perasaan deja vu seolah ia pernah datang ke lantai itu.

Heidi menghentikan langkahnya di tengah lorong dan menoleh ke belakang. Sampai di sini ia ingat, bahwa ia pernah berlari menuju lift yang berada di sudut lorong.

Nafas Heidi tercekat selama beberapa saat. Segala hal yang ia khawatirkan perlahan menjadi nyata.

Heidi mengepalkan tangan kirinya dan kembali melangkah, hingga akhirnya ia tiba di depan pintu unit 13-S5; unit tempat tinggal Caesar.

Ia berdiri terdiam menatap pintu tersebut. Segala hal tentang apa yang diucapkan Caesar muncul begitu saja dalam ingatannya.

***

"Apa kamu nggak penasaran siapa orangnya? I mean...you're single right now."

"Kind of...tapi...aku nggak yakin apa aku siap ketemu dia apa nggak. Kejadian malam itu bener-bener masih blurry buat aku. I don't know if he was the one who started it, atau...mungkin aku sendiri. Karena aku mabuk berat malam itu dan biasanya aku bersikap aneh-aneh kalau mabuk."

[COMPLETED] WINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang