Empat Tahun Lalu

4.4K 159 0
                                    

Heidi melamun menatap air di dalam panci yang tengah Ia gunakan untuk memasak mie.

Pikirannya masih melayang pada apa yang terjadi semalam. Berapa banyak alkohol yang ia konsumsi sampai benar-benar blackout dan tak banyak yang bisa diingatnya selain aroma parfum pria itu yang sama persis dengan milik Jevon.

Teringat Jevon, Heidi sedikit menoleh ke belakang dan pria itu tengah duduk di sofa, sibuk dengan handphonenya.

Heidi menghela nafas panjang. Rasanya masalah datang bertubi-tubi dalam sehari. Di satu sisi Ia ingin bertemu pria itu tapi entah mengapa hal itu masih membuatnya takut. Ia merasa mereka harus bertemu dan membicarakan semuanya.

Padahal mudah saja baginya karena pria itu juga tinggal di gedung apartemen yang sama dengannya. Tapi sayangnya ia terlalu blank dan panik sehingga Heidi tak bisa mengingat jelas di mana unit tempat pria itu tinggal.

Di tengah itu semua, Heidi tersentak kaget ketika tiba-tiba sepasang lengan memeluknya dari belakang.

"Kamu kenapa deh? Kagetan banget tumben hari ini?" Ucap Jevon tepat ditelinganya.

Heidi terdiam sejenak. Suara yang ia ingat semalam, begitu berbeda dengan suara Jevon.

"N-Nggak apa-apa.."

"Airnya mendidih, Aku cuma mau ngingetin itu," ucap Jevon mengecup lembut pipi Heidi sebelum melepaskan pelukannya.

Heidi lekas memasukkan mie yang sudah ia siapkan sementara Jevon tengah sibuk menginspeksi kulkasnya.

"Colanya habis ya Yang?"

"Nggak ada kah?" Balas Heidi.

"Nggak ada sih...yaudah aku beli dulu deh di supermarket bawah. Kamu mau nitip nggak?" Ucap Jevon menutup pintu kulkas.

"Cemilan aja paling."

"Apa aja?"

"Eum...yang penting jangan yang pedes," ucap Heidi.

"Okay, ya udah aku ke bawah dulu ya," pamit Jevon lekas pergi dari unit apartemen Heidi.

*** 

Pagi itu, Caesar berdiri di depan pintu lift. Ia lekas masuk begitu pintu terbuka dan lift bergerak turun ke bawah lalu berhenti di lantai 7.

Suasana lift cukup ramai pagi itu.

Pintu lift terbuka ketika tiba di lantai 7 dan sosok seseorang yang berdiri di depan sambil berbicara di telepon, menangkap perhatian Caesar.

Karena berdiri di belakangnya, Caesar bisa mendengar percakapan mereka.

"Belum bisa...kamu tahu sendiri kan kenapa?"

"...."

"Iya I will! Aku cuma lagi berusaha cari timing yang tepat."

TING!

Akhirnya lift tiba di lantai dasar. Satu per satu penumpang keluar, termasuk Caesar dan orang itu. Mereka berjalan berdekatan dan berpisah begitu keluar dari area hotel dan pria itu berjalan ke arah supermarket. Sementara Caesar menuju parkiran.

Caesar menghentikan langkahnya sejenak dan menoleh pada orang itu, "Jevon...ngapain dia di sini?"

***  

Heidi meletakkan sarapan di atas meja dan menata peralatan makan.

Sambil menunggu Jevon, Heidi duduk di kursi meja makan dan membuka handphonenya. Ia membuka sosial medianya, melihat foto-foto dirinya dan Jevon sejak mereka bersama empat tahun lalu.

[COMPLETED] WINEWhere stories live. Discover now