Sebenarnya Alderian bisa saja menutup mulut semua orang tapi Alderian lebih khawatir pada mental Darren nantinya. Bagaimana jika anak itu tau bahwa dia adalah anak diluar nikah dan mengetahui kalau dirinya juga aib keluarga.

Alderian mungkin bisa menghilangkan jejak orang-orang yang berani mengatakan hal buruk pada Darren, tapi Alderian tidak akan sanggup memperbaiki mental seseorang yang sudah rusak.

"Mana berani gue ngomong gitu" Rasanya airmata imagine Kana kembali mengalir deras, dia bahkan bisa merasakan hawa membunuh di samping kirinya

Kana sudah berkeringat dingin, takut kalau Alderian menolak permintaannya. Saat ini hanya dialah pemegang kekuasaan tertinggi di sini, kalau bukan Alderian, Kana tidak akan selamat.

"Oke"

"Eh?" Kana mengerjap

"Saya setuju" Ucap Alderian lempeng "Saya akan buat surat perjanjiannya setelah kita menikah, hanya setahun kan?"

Masih tidak percaya dengan apa yang didengar, Kana hanya bisa mengangguk sambil berbinar-binar.

"Jadi apa saya perlu menyiapkan pesta besar?"

Dengan cepat Kana menggeleng cepat "Kita cuma perlu saksi aja,"

Alderian mengangkat sebelah alisnya "Maksudnya?"

"Kita nikah malam ini juga."


"Mah, Letta pulanngg" Aletta masuk kedalam rumahnya di ikuti Arsa, pemuda itu duduk di ruang tamu sambil menunggu Aletta yang ingin berganti baju.

"Eh ya ampun Arsa, kok kalian telat banget pulangnya?" Tanya Andira menghampiri Arsa, wanita ini adalah mamanya Kana.

"Maaf tante, tadi kita berdua singgah makan dulu"

"Duh padahal tante udah nyiapin makan malem kirain kamu bakal makan disini"

Arsa terkekeh "Kapan-kapan kan juga bisa tan"

Tak lama Aletta turun bersamaan dengan Rio, papanya Kana yang baru saja dari arah kamar. Alhasil mereka akhirnya berbincang-bincang diruang tamu.

"Oh iya Ren sama Kana belum pulang ya?" Tanya Arsa, sontak saja raut wajah Aletta berubah datar tanpa Arsa sadari.

"Ren sih udah pulang tadi, cuma dia janji buat ketemu temennya. Kalau Kana..." Andira tampak enggan menjelaskan, sejujurnya jika Kana tidak pulang pun tidak menjadi masalah buatnya.

"Kana ga masuk kuliah hari ini" ucap Aletta cepat

"Hah?"

"Iya, aku tadi sempet nanya dosen yang ngajar dikelas dia hari ini katanya Kana ga masuk" ucap Aletta dengan nada pura-pura khawatir

"Dasar anak kurang ajar, udah capek-capek dikuliahin malah bolos mulu seenaknya, kalau Mama tau dia kayak gini mending dia gausah kuliah sekalian, mau jadi apasih anak itu"

Diam-diam Aletta tersenyum senang ditengah omelan Andira. Dalam hati dia bersorak tidak sabaran menunggu Kana pulang dan dimaki habis-habisan oleh mamanya.

Rio cuma bisa memijat kepalanya sementara Arsa menghela nafas kecewa, pemuda itu masih tak habis pikir dengan jalan pikiran Kana. Kenapa Kana selalu saja membuat semua orang repot dengan kelakuannya.

Selama ini Arsa berusaha memberi nasehat pada Kana agar gadis itu bisa berubah lebih baik, bahkan di saat Kana bilang ingin memperbaiki sikapnya Arsa rela datang ke sini untuk mendengar curhatannya.

Tapi hasil yang dia dapat setelah bersusah payah membuat Kana berubah adalah kekecewaan. Minggu lalu Aletta terjatuh dari tangga hingga tak sadarkan diri, itu semua karena Kana. Walau gadis itu terus membela dirinya, Arsa lebih percaya dengan saksi yang berada ditempat kejadian.

REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️Where stories live. Discover now