Persaingan

4.4K 447 68
                                    

Sejak saat kejadian di kolam berenang, Arzan tidak lagi panggil Zara babu. Tidak menyuruh dia apapun.

Dan hal itu membuat Sora dan Zara sedikit heran. Apalagi semua orang, terheran-heran, mengapa Arzan tidak panggil Zara babu lagi.

"Ada apa dengan lo akhir-akhir ini Arzan?" tanya Axelle.

Mereka berempat sedang berkumpul di ruang OSIS. Apalagi dengan Alex, selaku ketua OSIS, dia dengan santai nya menggunakan ruang OSIS untuk berkumpul dengan teman-temannya.

"Ada apa dengan gue?" Arzan tidak mengerti apa yang di maksud oleh Axelle.

"Lo aneh. Biasanya lo selalu nyuruh Zara, dan panggil dia babu. Kalau bukan lo, ya Alex. Kalian berdua terlalu menganggap Zara sebagai babu" ucap Axelle.

"Ck, nggak kayak lo aja" decak Arzan kesal.

"Dibandingkan dengan gue, kalian berdua yang terlalu begitu pada Zara. Gue mah cuman kerjain dia doang. Karena dah berani ganggu gue" ujar Axelle

"Ada sesuatu yang terjadi dengan lo dan Zara, Arzan?" tanya Axelle.

Yang biasanya, Axelle kalem. Kali ini dia terlalu banyak bertanya, mungkin karena perubahan sifat Arzan pada Zara.

Arzan terdiam. Sedang memikirkan jawaban yang pasti.

"Gue rasa, gue menyukai Zara" jawab Arzan.

Seluruh pandangan Prince Charming lainnya tertuju pada Arzan.

"Lo jangan bercanda Arzan!" Alex sampai memukul meja, karena kaget dengan jawaban Arzan.

"Gue serius. Gue menyukai Zara. Dan gue harus mendapatkan Zara dengan cara apapun" tegas Arzan.

"Gue juga menyukai Zara." Kali ini Arion yang berbicara.

"Makanya gue selama ini, tidak terlalu menyuruh Zara melakukan apapun. Karena sejak awal gue menyukai nya" lanjutnya.

"Dan gue juga yakin, kalau kalian juga berdua menyukai Zara" mata Arion menatap Alex dan Axelle.

"Kenapa kita bisa menyukai orang yang sama?" Alex mengepal kuat tangannya. "Kenapa kalian juga menyukai cewek yang gue sukai?!"

Alex bangkit berdiri, dan mengundang yang lainnya juga berdiri.

Suasana di antara mereka menjadi sangat dingin dan mencekam. Aura tidak bersahabat mulai keluar dari tubuh mereka.

"Haruskah kita bersaing untuk mendapatkan Zara?" tanya Axelle.

"Gue menyukai Zara, dan bersaing dengan kalian sangat mudah bagiku" ucap Arzan.

"Tapi gue nggak mau, karena persaingan ini kita menjadi bermusuhan. Kita bersaing secara sportif. Dan keputusan akhirnya ada pada Zara" ucap Arion.

"Gue emang menyukai Zara. Tapi gue juga tahu, kalau kita ini teman. Kita bersaing merebut hati Zara. But I want us to remain friends, without any enmity." lanjutnya.

Jauh di dalam lubuk hati Alex, dia tidak ingin bersaing dengan teman-temannya. Dan menyuruh mereka untuk mundur. Kalau bisa, dia yang harus mendapatkan Zara tanpa ada persaingan.

Kalau dilihat dari sifat mereka semua. Alex adalah seorang yang posesif, tidak mau miliknya di miliki oleh orang lain. Termasuk Zara, cewek yang disukainya.

Beda lagi dengan Axelle yang kalem dan cool.

Kalau Arzan, bisa dibilang seorang badboy. Sifatnya yang agresif, ambisius dan liar. Gen nya memang sama dengan papanya yang seorang Jenderal.

Don't Touch Me, Prince! [END]Where stories live. Discover now