Chapter 39

8K 303 3
                                    

"Segala sesuatu yang tertunda, harus segera diselesaikan."

Jangan lupa follow, vote dan comment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow, vote dan comment!

***

"Ayo gua antarin lo ke kelas!" ujar Bintang lalu menggenggam tangan Rain melewati koridor sekolah yang sudah ramai.

Seluruh siswa-siswi yang melihatnya langsung berteriak heboh. Namun Bintang terlihat masa bodo, ia tak mau ambil pusing. Toh, perlakuan mereka semua menurutnya terlalu lebay.

"Istirahat jangan lupa ke kantin!" ucap Bintang memperingati Rain saat sudah sampai didepan kelas cewek itu.

"Iya Bintang, kamu belajar yang rajin ya gak usah bolos terus! Ingat, udah kelas dua belas sebentar lagi mau ujian."

"Kalo masalah itu gua gak janji, hari ini kelas gua ada mapel matematika minat. Gua males banget masuk ke kelas."

"Terus kalo kamu gak mau masuk ke kelas, kamu mau kemana?" tanya Rain menatap Bintang.

"Rooftop, mau ngerokok."

"Kamu masih sakit jangan ngerokok dulu."

"Gua udah sembuh, Rain."

"Belum! Kamu masih sakit! Pokoknya kamu gak boleh ngerokok dulu."

"Siapa lo ngatur-ngatur gua."

"Aku pacar kamu, Bintang."

"Oh ya, maaf, gua lupa."

"Iya gapapa kok, pokoknya untuk saat ini kamu gak boleh ngerokok dulu."

"Rain! Lo emang pacar gua tapi lo gak berhak ngatur-ngatur kehidupan gua."

"Maaf, aku bukan ngatur tapi aku perduli dengan kesehatan kamu."

"Gua udah sembuh, Rain! Gak ada lagi yang perlu lo khawatirin, lo lihat sekarang gua baik-baik aja kan!" ujar Bintang menyakinkan Rain.

"Tapi—."

"Boleh ya, gua kangen ngerokok udah empat hari gua nggak ngerokok!" bujuk Bintang.

"Oke aku bolehin, tapi satu batang aja ya."

"Sumpah gak cukup! Biasanya sehari gua bisa ngehabisin satu bungkus rokok."

"Bintang! Kamu kan anak IPA, seharusnya kamu tau kalo kebanyakan ngerokok itu gak baik bagi kesehatan!" ujar Rain memarahi Bintang.

"Lo salah! Bagi gua rokok itu obat penenang."

"Yaudah, terserah kamu aja deh."

"Masih pagi gak usah pada ribut!" celetuk Ersan melerai perdebatan keduanya.

NYCTOPHILE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang