Chapter 7!

3 2 0
                                    

Setiap beberapa kali ia akan mengunjungi rumah sakit dan bertemu dengan seorang dokter. Menceritakan sesuatu dengan nada datar tanpa semangat lalu menerima sebotol obat pil.

Ia takkan memberi tahu dunia apa yang sebenarnya terjadi tapi ia akan mengatakan pada dunia ia lelah dan ia sakit. Lean Arkano adalah seorang siswa yang dikenal misterius karena sifat nya yang susah si tebak. Ia tidak dingin dan tidak anti sosial hanya saja terkadang Lean malas untuk merespon seseorang.

Akhir akhir ini ia selalu di usik seseorang. Setiap kali memasuki area sekolah ia akan bertemu dua gadis yang sama sama antusias untuk mendapatkan nya. Lean hanya bisa menggelengkan kepala dengan tingkah kedua gadis itu, seperti sekarang dari jauh ia menatap seorang gadis yang sedang bercanda tawa dengan teman teman nya.

Gadis itu cantik, memang cantik bahkan dilihat secara langsung dengan jarak jauh pun gadis itu memang cantik. Dan bukan hanya sekedar di sebuah majalah yang sering Lean temukan. Tak tahu mimpi apa Lean bisa satu sekolah dengan seorang model remaja yang sangat terkenal dan memiliki paras cantik yang tidak membosankan.

Dan apa tujuan tuhan dan semesta mempertemukan Lean dengan gadis itu? Jenna adalah gadis ceria dimatanya ia juga bisa melihat sesekali tingkah menggemaskan dan ceroboh gadis itu. Tanpa sadae Lean tersenyum kecil seketika ia tertarik dengan gadis bernama Jenna.

"Jadi gimana lo udah bantuin Lean buat olimpiade matamatika?"tanya Mellin.

Jenna tercengir dan menggaruk lehernya"Belum sih, gue ga ngerti matamatika. Eh tapi kan niat gue dukung bukan bantuin"

"Terserah lo deh"

"Minggu ini ada pertandingan voli di sekolah sebelah, Lean kapten nya. Tapi dia juga harus olimpiade matamatika minggu depan"Michel berdecak miris"Duh pasti capek ga sih jadi Lean? Yang diliat dia siswa pendiam nyatanya banyak hal yang menuntut dia di segala bidang kepemimpinan?"

Mellin mengangguk sambil mengelus dagu dan berkacang pinggang.

"Bener, pasti sulit jadi Lean yang ganteng dan pinter. Cowok kaya dia selalu jadi pujaan semua orang kan?"

"Bener"angguk Michel"Akhir akhir ini bakat dan prestasi Lean semakin menonjol, seketika dia jadi cowok populer dan fomaus di SMA kita. Udah pasti yang suka sama Lean banyak kan? Dan pastinya mereka bakal sakit hati sendiri karena yang suka Lean hampir satu sekolah"

"Gue yakin lebih dari satu sekolah. Lean bakal ikut lomba olimpiade di sekolah lain tepatnya jakarta pusat, setelah balik dari sana nama Lean bakal menggelegar yakan?"

Michel mengangguk sesekali melihat Jenna yang terdiam mencerna ucapan mereka. Michel menahan senyumnya.

"Lean bakal lebih terkenal dan fomaus dari apapaun, dia bakal di sebut"

"PACAR KITA!"kompak Michel dan Mellin menjentikkan jarinya.

"HEH!"bentak Jenna yang sebenarnya terkejut"Maksud lo berdua apa ya? Mau manas manasin gue hah? Gue ga panas soryy! Siapapun lo berani suka sama Lean, lo berurusan sama gue"ancam Jenna kesal.

"Oya?"

Bukan. Itu bukan Michel dan Mellin yang bertanya jika kalian menebak itu adalah orang lain.

Jenna dan kedua teman nya menoleh kebelakang menatap kedua gadis yang berada di depan nya.

"Lo yakin? Mau berurusan sama gue karena gue termasuk orang yang suka sama Lean?"tanya Trea menaikkan sebelah alisnya"Anak baru sok sok'an belagu"

"Belom tau kita siapa?"tanya teman nya"Lo mau rasain dibully sama kita?"

"Heh lo gausah ngancem deh! Gue ga takut sama orang modelan lo"ujar Jenna kesal namun membuat keduanya tertawa.

"Lo model remaja itu ya? Kok bisa bisa nya sih orang kaya lo jadi model? Cantik aja pas pasan, bisa masuk model majalah remaja"

"Maksud lo apa?!"suara Jenna membuat siswa lain yang berlalu lalang langsung mengumpul melingkari mereka.

Trea terkekeh dan mendekat"Orang kaya lo, ga pantes jadi apa apa"tekan nya"Mungkin mereka semua buta kalo nganggep lo itu berbakat dan cantik"

Jenna mengepalkan kedua tangan nya menatap Trea dengan sorot tajam.

"Lo tau? Satu sekolah ini juga salah udah jadiin lo Primadona di sekolah ini"

Oke, Jenna bersikap professional itu penting. Jenna memasang wajah tenang dan mengibaskan rambutnya.

"So, satu sekolah ini juga salah udah takut sama manusia biasa kaya lo"tekan Jenna mendekatkan wajahnya"Orang biasa yang minta di segani padahal lo bukan apa apa"

Trea tersulut emosi dengan kalimat itu ia hampir menampar wajah Jenna jika saja tidak ada fans Jenna di sekitarnya.

"Lo tau? Lo lebih dari beban dunia. Sampah tau ga"ujar Jenna lagi"Membully dan menghancurkan mental orang? Hei lo fikir pekerjaan kaya gitu bisa di bilang hebat dan membanggakan?"

Mellin dan Michel yang berada di belakang Jenna menyeringai puas ia takjub dengan ucapan teman nya itu.

"Bahkan kalo satu aja guru yang tau kelakuan lo, mungkin lo udah di DO atau bahkan di laporkan ke pihak berwajib"ucapan Jenna kali ini membuat Trea mendelik dan terkejut.

Jenna terkekeh melihat itu"Kenapa? Takut hm?"gadis itu tertawa dan menghela nafas.

"Kalian semua takut sama ni Trea Trea? Meski dia kakak kelas kita kalo sifat nya ga bisa mencerminkan perilaku yang benar, gausah di takutin"tawa Jenna di depan Trea"Tua atau muda kalo ga bisa menghargai untuk apa di hormati?"

Terlihat siswa siswi itu bising membenarkan ucapan Jenna yang ngenah banget untuk menjatuhkan Trea dengan cara sehat.

"Kurang ajar lo ya"desis Trea"Gue bakal bikin perhitungan sama lo, awas lo!"

Gadis itu berbalik badan di ikuti teman nya dan membelah kerumunan para siswa yang langsung mendapatkan sorakan.

Sementara itu Jenna tersenyum kecil ia sejujurnya tidak berani melawan seseorang seperti ini namun ia juga tak bisa membiarkan orang biasa seperti Trea di takuti banyak orang. Ia tidak bisa seperti itu hanya diam dan pasrah.

Lean yang masih memperhatikan Jenna dari jarak jauh terkekeh kecil seperti menyukai cara gadis itu melawan seorang Trea si ketua bully.

_Passio!_

Note:

Jenna sebenernya tremor tapi tetp professional itu penting!

See u next time, good bye!

PASSIO'Where stories live. Discover now