Chapter 2!

3 2 0
                                    

Jenna berjalan di koridor dengan langkah kecil nya namun selalu di perhatikan oleh penjuru sekolah, sesekali ia mendengar pujian dari beberapa murid. Contohnya.

"Jalan aja cantik"

"Baru kali ini gue malah merhatiin kaki orang dari pada muka nya yang sama sama cantik"

"Kaki atau apaan si? Lentik bener"

"Kali pertama nya jatuh cinta sama sikil orang"

"Apalah daya gue punya kaki mirip batangan pisang"

"Liat deh, dengkul nya bening anjir kaga item kaya kita"

"Lo aja sorry"

"Bulu nya pada kemana sih? Bening bener astaghfiullah"

Jenna hanya melirik sekilas dan melemparkan senyum ramah pada mereka. Entah itu adik kelas atau kakak tingkatnya sekali pun Jenna tidak ingin di lihat sombong dengan status nya yang tidak di rahasia kan ini.

Oya ngomong ngomong pihak sekolah melarang siapapun meminta tanda tangan atau hal apapun yang bersangkut pautkan dengan fans dan idola. Semua di anggap sama dan tidak membeda beda kan. Langkah Jenna berhenti di sebuah lapangan outdoor dimana kumpulan para lelaki bermain bola voli disana.

Entahlah Jenna semakin tertarik saja saat mendapati seorang Lean berada di salah satu team dari kedua voli itu. Entah sejak kapan Jenna menarik sudut bibir nya untuk tersenyum ia semakin mendorong diri nya sendiri untuk menyukai lelaki itu, permainan bola voli adalah permainan olahraga yang Jenna suka juga di tambah seseorang yang menarik perhatian nya sedang bermain.

Oh sungguh rasa nya untuk kali ini Jenna ingin hidup damai dan tentram dengan suasana kali ini. Tepat di dekat kaki Jenna bola voli itu terlempar untung saja tak mengenai diri nya.

Jenna menatap bola voli itu dan mengambil nya lalu ia melihat sepasang kaki berdiri dihadapan nya, entah apa yang menyerang gadis itu saat melihat Lean berdiri dihadapan nya dengan tatapan datar dan nafas tersengal sengal di tambah kaos voli yang lelaki itu pakai sudah di basahi oleh keringat membuat tubuh nya tercetak dan jangan lupakan keringat yang berjatuhan dari pelipis membasahi wajah nya.

"Kasih gue"ujar Lean di sela sela nafasnya. Jenna justru malah terdiam menikmati pemandangan di depan nya, ingin sekali mengusap keringat di pelipis lelaki itu ugh!

"Ck, lo liatin apaansi? Kasih gue bola nya!"baru lah Jenna tersadar dan memberikan bola itu pada Lean yang segera pergi.

Jenna memasang wajah kesal mencebikkan bibirnya"Baru ganteng aja udah sok galak, awas lo kalo sampe kena pelet dari gue"grutu Jenna kesal.

Namun tak lama ia kembali bersenang senang dengan pertandingan bola voli yang secara tidak Jenna tahu kapan di mulai. Jenna ikut bersorak sorak dengan murid lain saat team Lean menang ah sungguh rasa nya ia ingin memeluk lelaki itu sampai tercekik sekali pun.

"Gila sih lo keren banget, gue jadiin crush gapapa kali ya?"tanya gadis itu pada bayangan nya"Gapapa"jawab nya sendiri dengan antusias.

Kali ini dengan resmi Jennalra Athalla akan menjadikan Lean Arkano sebagai seseorang yang di incarnya dan harus ia dapatkan. Tak perduli harga diri ingat cinta itu membutakan dan tuli!.

***

Michel dan Millen saling bertanya tanya dan memasang wajah bingung saat melihat Jenna yang terus tersenyum sesekali cekikikan centil dengan wajah berseri seri.

Ia takut teman nya yang satu itu ketempelan setan reok jadi apa yang harus Millen dan Michel lakukan.

"Jen? Are u okay?"

Jenna menoleh masih dengan wajah berseri seri nya"Hm? No, i'm very happy"

"Lo kenapa anjir? Jangan bikin kita merinding deh lo"

"Tau ih jangan ga jelas banget apa"

Jenna tertawa sambil mengambil tempat duduk di bawah pohon rindang lalu menatap teman teman nya yang masih berdiri.

"Duduk deh"titah nya di turuti"Gue lagi seneng banget! Gue udah yakin buat ngejar Lean aaakh! Gila gila ga kuat meleyot banget!"

Millen dan Michel lagi lagi di buat bingung"Maksud nya lo ngecruhsin si Lean?"

"Lo sehat kan, Jen?"

Jenna lagi lagi tertawa"Sehat walafiat! Gue mau crushin dia dan harus jadi pacar gue"

"Tapi Jen, Lean kan—"ucapan Millen terpotong saat Michel menggenggam tangan nya dan menatapnya sambil menggeleng kecil.

"Kenapa?"tanya Jenna"Lean kenapa?"

"Gapapa sih, tapi kan dia cowok aneh"ujar Millen"Lo yakin?"

"Yang menurut lo aneh belum tentu sama kan di mata orang lain? Ini pertama kali nya lagi gue jatuh cinta len. Semoga kalian ngerti"

Entahlah harus bersikap apa Millen dan Michel untuk teman nya ini. Mereka tidak bisa mencegah sesuatu yang membuat Jenna bahagia apalagi gadis itu teman baru nya.

Tapi mereka juga khawatir jika sesuatu terjadi pada Jenna, apa mereka berdua siap untuk membantu nya nanti.

Dan Jenna pun tanpa sadar tidak bertanya tanya dahulu pada diri nya sendiri untuk mulai mencintai orang baru. Setelah kehilangan sang kekasih 7 bulan yang lalu Jenna tidak memikirkan hati nya yang belum benar benar pulih dari luka yang tak sengaja tertinggal.

Lantas akankah Jenna akan baik baik saja dengan kisah baru nya. Semoga begitu siapa yang tidak mengharapkan akhir yang membahagiakan?

Hidup memiliki tujuan untuk bahagia.

_Passio!_

Note:

See hai!

Ayok dong komen nya biar rame nih kalian yakin gamau ninggalin pesan apapun untuk mereka?

Oya kira kira mau pake cast ga ya? Atau kalian mau berimajinasi sendiri aja?

Tulis jawaban kalian di kolom komentar aku tunggu yaa! Jangan lupa vote juga.

Ingat! Jangan jadi pembaca gelap ga baik dosa! Ga menghargai namanya.

See u next time, good bye!

PASSIO'Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora