Chapter 5!

4 2 0
                                    

"Aaaa Jen liat deh lucu bangett"ujar Mellin menunjukkan sesuatu di ponselnya"Lucu kan? Lagi mumer banget nih"

"Lo pengen?"

Mellin terkejut"Lo mau beliin? Aduhh jangan repot repot tapi gapapa ya gue pesen!"

Jenna terkekeh melihat Mellin langsung memesan barang yang ia suka.

"Gue ga beliin anjir gue cuma nanya HAHAH!"

"IHHH JENNA GUE UDAH PESEN GIMANA DONG?!".

Jenna tertawa terbahak bahak melihat wajah Mellin yang setengah panik ia tidak bisa membatalkan pesanan nya itu.

"Oke oke gue isiin saldo lo ya, coba sini liat nomornya"Jenna mengambil ponsel Mellin dan mengisi saldo teman nya itu"Udah tuh gausah panik apa jelek banget"kekehnya.

"Ih lagian lo ngerjain nya ga lucu banget, btw makasih Jenna"

Jenna mengangguk"Sama sama tapi gue gamau ya lo morotin gue, awas aja lo main curang sama gue mentang mentang gue banyak duit"

"Ih enggak lah"

Jenna pun mengangguk percaya ia harap Mellin tidak seperti itu. Ketika dua orang sahabat itu sedang sibuk dengan ponselnya, Michel yang baru datang langsung duduk dihadapan mereka.

"Baru dateng lo?"

Michel merotasikan matanya"Pertanyaan lo tuh dari dulu ga masuk akal banget ya, nyebelin. Udah jelas gue baru dateng"

"Yaelah gue cuma basa basi kali"ucap Mellin.

"Ngomong ngomong gue abis liat di mading, ada lomba olimpiade matamatika minggu depan"

"Trus? Gue ga minat. Makasih"ujar Mellin langsung menghadap ponselnya.

"Ga nawarin lo, sorry"balas Michel"Jen, yang harus lo tau Lean itu murid kesayangan guru matamatika dan bahasa. Gue yakin untuk olimpiade matamatika ini pak Reza pasti suruh Lean untuk ikut"

Tanpa hitungan waktu wajah Jenna terlihat sangat senang dan antusias ia menepuk nepuk lengan Michel dan Mellin.

"Gue harus jadi support sistyem nya! Ga mau tau gue harus bisa dukung diaaa"Jenna terlihat begitu senang mendapatkan kabar dari Michel"Gila ga salah gue ngecruhsin Lean kalo tau ternyata dia juga anak berprestasi apalagi dia juga berprestasi banget di hati gue AAAAA!"

"Ih gelii ewh—"

"Diem lo! Gausah ganggu kebahagiaan orang"ancam Michel pada Mellin"Atau gue hapusin semua foto foto Renjun bias lo itu"

"Dih ngancem lo? Gue juga bisa pecahin figura bws! Mau apaa lo?"

Michel diam tak mau merespon Mellin yang lebih bersikap kekanak kanakan ini.

"Pagi anak anak, siapkan dulu sebelum kita mulai pelajaran"

Ketiga gadis itu langsung mengambil tempat duduk mereka melupakan apa yang tadi membuat mereka sibuk. Pelajaran dimulai namun otak Jenna tidak bisa mencerna penjelasan sang guru karena terus di cemar oleh bayang bayang Lean.

Jenna yang membentuk bayang bayang Lean, Jenna pula yang mengumpati Lean.

Setengah jam berlalu pelajaran digantikan dengan mata pelajaran lain. Kali ini kelas Jenna disuruh mengamati bakteri yang terdapat pada makanan yang di simpan selama tiga hari diruang terbuka.

Mereka semua memasuki kelas laboratorium dan mengambil tempat masing masing.

"Karena ibu lagi banyak kerjaan dari bapak kepala sekolah, dan kebetulan hari ini jadwal ibu ada di dua kelas jadi ibu akan gabungkan kelas kita dengan kelas IPA-2"

Jenna membulatkan mata nya dengan hati senang dan melirik kedua teman nya. Jika saja ini tidak sedang berada di laboratorium mungkin Jenna akan berlompat kesenangan mendengarnya.

Tok tok tok

"Permisi bu"

"Oya Gina, silakan masuk dan bergabung dengan kelas IPS ini"ujar bu Sri!

Mata Jenna semakin membulat begitu melihat Lean memasuki kelas laboratorium dengan memakai jas putih khusus untuk pelajaran biologie ini.

"Gue harus sama dia!"Jenna mengambil makanan basi yang ia bawa dan memindahkan nya pada tempat Lean"Haii Lean, ketemu lagi. Jodoh ga kita?"

Lean tak menjawab hanya melirik sekilas dan kembali memperhatikan guru di depan nya.

"Tugas kita kali ini mengamati dan meneliti kenapa makanan bisa basi kalo di simpan berhari hari, ada yang bisa jelaskan?"tanya bu Sri tersebut"Jenna, kamu bisa jelasin?"

Jenna yang sejak tadi sibuk menatap Lean terkejut dan gelagapan menatap gurunya itu.

"Eum karena.."Jenna terlihat bingung mencari jawaban nya"Karena ga bisa bertahan lama bu?"

Bu Sri terkekeh"Kurang tepat, ada yang bisa jelasin lagi?"Lean mengangkat tangan nya"Silakan nak"

"Makanan umumnya menjadi basi akibat pertumbuhan mikroba pembusuk seperti ragi, jamur, atau bakteri. Mikroba berkembang biak pada makanan dan menghasilkan zat tertentu yang merubah warna, tekstur, dan baunya"

Jenna di buat menjerit dalam hati melihat tampilan pujaan hati nya. Tapi ternyata tak hanya Jenna yang seperti itu nyatanya ia menangkap banyak gadis yang tinggal di kelas yang sama dengan Leab terlihat takjum dengan tampilan lelaki yang satu itu.

"Ngerusak suasana lo semua"dumel Jenna pelan"Intinya gue ga suka siapapun lo berani suka sama calon pacar gue, lo ga kenapa napa tapi gue benci"

"Bagus, beri tepuk tangan untuk nak Lean"

Tepukan tangan paling heboh jatuh kepada gadis di sebelahnya. Lean melirik Jenna yang selalu terlihat antusias.

"Selain ganteng dan keren, lo juga pinter dan gue makin suka"bisik Jenna mendekatkan dirinya pada Lean.

"Berisik"

Jenna justru dibuat tertawa gemas dengan tanggapan lelaki itu.

"Kalo salting bilang aja jangan gemesin banget aduhh, meleyot"

"Jenna, ada apa? Jangan berisik ini di laboratorium kalo mau berisik keluar aja"

Jenna tertangkap basah ia langsung mengangguk dan kembali mengikuti pelajaran nya.

_Passio!_

Note:

See u next time, good bye!

PASSIO'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang