23 | HUKUMAN

852 53 7
                                    

Hiruk pikuk siswa-siswi SMA Garuda selalu terjadi di saat jam istirahat.Mungkin diseluruh sekolah juga sering terjadi.Di jam istirahat siswa-siswi bisa melakukan aktivitas apapun yang diinginkan oleh mereka.Namun tentunya hal-hal yang tidak melanggar peraturan sekolah.Dan tidak merugikan orang lain.

Begitupun dengan Kania,gadis itu tengah menyelesaikan hukumannya yaitu membuat surat pernyataan seperti ketentuan yang diberikan oleh Bu Sri.Sebenarnya dia bisa menyelesaikan nanti dan sekarang pergi ke kantin.Namun Kania sedang malas menunda hukumannya.

Laki-laki yang merupakan mantan pacarnya tiba-tiba saja masuk ke ruang kelasnya.Kania pura-pura tidak peduli dengan kehadirannya.Walaupun dia merasa sangat terganggu.

"Hai,Kania.Lagi apa?"sapa Raka tanpa tahu rasa malu.Gadis yang mendengarnya hanya diam tak berniat menggubris.

Raka merasa sedikit kesal omongannya tidak diberi tanggapan oleh Kania.Raka mendaratkan tubuhnya di kursi depan Kania.Tanpa membalik kursi tersebut.Jadi dia yang membalikkan tubuhnya.

"Butuh bantuan gue nggak?"tanya Raka dengan senyuman khasnya yang dahulu sangat Kania sukai.Namun sekarang tidak lagi.

Kania meletakkan alat tulisnya.Menatap mantan kekasihnya tajam."Lo ngapain sih ke kelas gue? Berlagak sok baik lagi."ujar Kania diriingi kekehan geli.

"Gue emang mau bantuin lo.Dan soal itu gue minta maaf,"kata Raka sungguh-sungguh.Ia sangat menyesali perbuatannya.Memang penyesalan selalu datang di akhir.

Gadis mungil itu berdiri dari tempat duduknya.Menatap Raka sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke depan."Gue emang udah maafin lo.Tapi bukan berarti gue mau balik lagi sama lo."balasnya penuh penekanan.

"Mau sebaik apapun lo ke gue saat ini.Itu nggak bisa buat bekas luka di hati gue hilang sepenuhnya.Dan mungkin masa kita berdua udah habis.Jadi tolong jangan ganggu gue sama pasangan gue.Karena itu bukan urusan lo lagi,"tegas gadis yang mencoba mengontrol amarahnya.Gadis itu hanya takut emosinya bisa membuat keributan di sekolah ini.

Raka ikut berdiri dari duduknya.Menatap Kania dengan sangat intens."Kenapa lo selalu aja nolak setiap gue ajak balikan? Lo nggak lupa kan sama effort gue selama ini?"Laki-laki itu menghela nafas pelan.Ia sudah tidak tahan untuk menumpahkan isi pikirannya.

"Effort?"Kania tertawa sarkas mendengar ucapan laki-laki itu beberapa detik lalu."Effort buat jalin hubungan diem-diem?"lanjutnya tersenyum miring.

Raka menggelengkan kepalanya seolah tak percaya."Seribu kebaikan akan dilupakan karena-"Raka kembali terdiam mendengarkan jawaban Kania.

"Satu kesalahan,okay.Tapi dengan selingkuh,lo jadi pembohong,pengecut,karena nggak bisa jujur,nggak bisa tanggung jawab,dan lo berkhianat.Lo pikir selingkuh hal sepele? Ya mungkin bagi pelaku kayak lo hal itu sepele.Karena lo nggak mikir nanti pasangan lo bakal gimana,iya kan?"Kepalan kedua tangannya semakin mengerat.Emosinya mulai meledak-ledak karena Raka malah sengaja memancingnya.

"Tunggu!"Raka mencekal pergelangan tangan mantan kekasihnya dengan erat.

Kania mencoba melepaskan cekalan Raka pada pergelangan tangannya.Cekalan erat dari tangan berurat itu tak mampu ia lepaskan.Gadis mungil itu berbalik badan dengan malas.Tatapan tajam ia perlihatkan pada laki-laki menyebalkan itu.

"Kita udah break.Jadi lepasin tangan gue.Karena kita udah nggak ada urusan."tegasnya memperingatkan.

"Gue nggak mau.Gue maunya balikan sama lo,"cetus Raka seolah mereka tidak pernah ada masalah.

Arka melepaskan cekalan Raka pada pergelangan tangan gadisnya."Lepas! She's mine.Not yours anymore,"kata laki-laki yang baru datang dengan penuh penekanan.

ARKANIA | PERJODOHAN (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang