15 | TUKANG MODUS

1.3K 85 9
                                    

[🚫 DILARANG SALAH LAPAK ATAU PROMOSI DI LAPAK INI 🚫]

HAPPY READING ALL 💐





"Berbeda dunia denganmu jauh lebih menyakitkan,dibandingkan dengan merasakan sebuah kecemburuan,"

Kania Saquella


A

rka baru saja pulang sehabis mengantarkan Bila.Dia memasuki kamar untuk menuju ruang ganti.Di kamar tidak terdapat Kania,mungkin Kania belum pulang,pikir Arka.Setelah mengganti pakaiannya dengan kaos hitam polos dengan celana levis,Arka melangkah keluar kamar untuk pergi mencari Kania.Tetapi suara seseorang menghentikan langkahnya.

“Kalau mau makan delivery aja.Gue lagi nggak masak,”ucap Kania sedikit merasa bersalah.Tetapi memang bahan-bahan makanan sedang habis.Dia tadi lupa membelinya.Jadi bukan sepenuhnya salahnya sendiri kan?

“Iya,”balas Arka singkat.Lalu keluar dari kamar.Takut menganggu Kania.Dia tahu gadis itu masih marah dengannya.Memang semua ini salahnya.

Arka bernafas lega karena Kania sudah pulang.Dia merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah.Arka merenung memikirkan sesuatu.Beberapa menit setelahnya Arka terlelap.Dari raut wajahnya lelaki itu terlihat sangat lelah.

Kania menyelimuti tubuh Arka,lalu melangkah keluar apartemen.Ini kesempatan yang bagus untuk pergi ke suatu tempat yang sudah lama tidak dia kunjungi.Dia sengaja tidak memberi tahu Arka.Karena dia tidak mau dicari oleh Arka nanti.Dia masih butuh waktu sendiri.

0∆0

Langit yang cerah.Dan semilir angin yang menyejukkan.Tak membuat gadis itu segera pergi dari situ.Dia justru merasa senang karena cuaca kali ini sangat mendukung suasana hatinya.Dengan perlahan dia menaburkan beberapa bunga ke atas gundukan tanah.Tidak lupa air dalam botol dia siramkan pula.

Bukan kali pertama gadis itu pergi kemari.Sudah berulang kali.Bahkan pernah dia hampir menginap disini.Waktu pertama kali orang yang berada dalam gundukan tanah itu dikebumikan.Menurutnya kehilangan dia sangat menyakitkan.Banyak sekali kenangan yang sudah dia ukir bersamanya.

"Hai,apa kabar?”tanya Kania sembari mengusap air matanya.Kanai merasa dejavu dengan ucapannya sendiri.Dulu waktu dia masih hidup didunia ini.Setiap hari selalu bertanya kabar kepada Kania.Sekarang keadaan berbanding terbalik.Dirinya yang menanyakan hal itu.

"Maaf,Kak.Maaf banget.Maaf karena kesalahan gue banyak banget sama lo,”katanya sembari memeluk papan nama yang terbuat dari kayu.Sekarang dia sudah tidak bisa mendekap orang itu lagi.Yang dia dekap sekarang hanyalah papan kayu yang tertancap ditanah.

Kania mencoba menghela nafas.Lalu mengusap air matanya kasar.”Kak.Beribu maaf emang nggak bisa ngubah keadaan ini.Tapi gue masih bisa nebus kesalahan gue kan?”tanyanya parau.Sudah tidak ada lagi jawaban yang menghangatkan.Semuanya hilang terkubur menjadi satu bersama orang itu.

"Kak.Semua orang nggak ada yang bisa setulus lo,”kata Kania masih dengan air mata yang terus berjatuhan.

"Kak,gue kangen."lanjutnya sembari menatap kosong ke arah gundukan tanah itu.Berharap imajinasinya bisa membawanya bertemu orang tersebut.

“Kak kapan balik ke gue.Gue butuh lo.Tapi nggak bakal mungkin ya?”tanyanya lagi.

Kania menghapus jejak air matanya,lalu berusaha tersenyum lebar.Walaupun setelah itu ia kembali meneteskan air mata.Dia memeluk papan yang bertuliskan nama seseorang yang sangat dicintainya di masa lalu.Rasanya sangat berbeda,tidak sehangat pelukan orang yang berada di gundukan tanah tersebut.

ARKANIA | PERJODOHAN (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang