Part 50

87 6 0
                                    

Happy reading 💙

***

Pulang sekolah kali ini, Clara kembali mengunjungi rumah Zayan.

Clara memarkirkan mobilnya di halaman rumah besar itu, terlihat Zayan yang sedang bermain bersama Ara di taman depan rumahnya. Zayan terlihat masih mengenakan seragam sekolah.

"Hai Zayan!" sapa Clara yang membuat Zayan mengalihkan pandangannya.

"Mau ngapain lagi lo ke sini?!" tanya Zayan tajam.

"Aku kesini mau ngomongin sesuatu sama kamu." Ucap Clara dengan senyuman misteriusnya.

"Apapun yang akan lo omongin, gue gak peduli. Sekarang pergi lo dari sini!"

"Oh ya? Yakin nih gak peduli, ini tentang Aleana loh."

Mendengar nama Aleana dibawa-bawa membuat Zayan merasa tertarik, ada apa dengan Aleana?

"Kenapa Aleana?" tanya Zayan bingung.

"Tadi katanya gak peduli,"

"Gue gak suka basa-basi Clara!"

"Wow wow wow, tenang-tenang! Oke aku bakal ngomong, tapi sebelum itu, usir dulu tuh adik kamu!" ucap Clara, dia tak suka melihat Ara yang menatap tajam kearahnya.

"Ck, lo terlalu bertele-tele Clara!" ucap Zayan, tapi tak ayal dia juga menyuruh Ara untuk masuk ke dalam rumah.

"Cepet ngomong!" titah Zayan ketika Ara telah memasuki rumahnya.

"Kayaknya kamu udah gak sabar ya. Oke, aku langsung ke intinya aja." Sebelum melanjutkan ucapannya, Clara menghembuskan nafasnya kasar.

"Zayan, aku tau kalo mami nya Aleana itu gila kan? Sekarang mami nya lagi dirawat di rumah sakit jiwa, bener kan?" tanya Clara dengan senyum sinisnya. Belakangan ini, Clara menyuruh bawahan ayahnya untuk mencari tau tentang Aleana. Dan dia mendapatkan informasi yang sangat membuatnya terkejut, bahwa ibu dari seorang Aleana Abigail itu sakit jiwa.

Zayan sedikit terkejut, tapi dengan cepat dia menormalkan raut wajahnya. "Lo tau darimana?"

"Itu bukan urusan kamu Zayan!" ucap Clara.
"Kira-kira, kalo aku sebarin berita tentang mami nya Aleana yang gila itu ke seluruh penjuru Merah Putih, apa yang akan terjadi ya? Apa Aleana bakalan dibully satu sekolah sama kayak waktu dia SMP?"

"Lo jangan macem-macem Clara!"

"Hahaha tenang-tenang, aku gak sejahat itu kok. Berita itu gak akan aku sebar kalo kamu mau nurutin semua kemauan aku." Ucap Clara licik.

"Cih, gue gak sudi nurutin kemauan lo!"

"Oh, jadi kamu mau aku sebar beritanya?"

Zayan menggeram ditempatnya, Clara ini benar-benar licik. Zayan menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. "Apa mau lo?"

"Aku mau kamu jauhin Aleana!"

***

Zayan melamun di kamarnya, dia sedang memikirkan ucapan Clara tadi. Dia harus menuruti kemauan Clara atau tidak, dia bingung.

Apa yang harus Zayan lakukan. Disatu sisi dia tak mau menyakiti Aleana, dia juga tak mau jika Aleana harus dibully lagi oleh satu sekolah karena keadaan ibunya. Dan disatu sisi, dia juga tak mau menuruti kemauan Clara.

Kenapa akhirnya harus seperti ini? Clara tidak pernah bermain-main dengan ucapannya. Dia akan melakukan segala cara agar kemauan dia bisa tercapai, meskipun dengan cara yang salah.

Accismus [END]Where stories live. Discover now