-Pertemuan (1)-

199K 16.4K 1.3K
                                    

Bikin GC WhatsApp jangan? coment deh.

Btw, kalau ga di spam coment + vote up nya ngaret😚

Happy Reading! dan happy malming mblo☺️

***

"Oi Raf, itu bukannya Kating populer di kampus kita ya? anjay! ada kak Nazra dong, sungguh seksoy meleyot nih aing!" ujar Nathan temen seperbestie an Narafka. Menunjuk ke arah meja sebrang.

Mereka berdua kini tengah berada di sebuah club malam, jangan negatif thinking dulu, mereka cuman numpang dugem + WiFi an saja, hemat paket data katanya, dan juga club ini punya orang tua Nathan, ya jadi gratisan.

"Ga nafsu gue udah Kakak Kakak!" ucap Narafka bodo amat.

"Gapapa Kakak Kakak asal seksoy, plus kalau lu berdiri di samping dia juga tuaan muka Lo!" tutur Nathan mengejek.

"CK, udah jangan ganggu lagi main em-el nih, cakepan juga Nyokap gue!"

"Kagak pernah dewasa lu emang dari SMA, game mulu!" sindir Nathan.

"Otak gue dewasa ya, buktinya gue tadi malem nonton film 21+!"

"Astaghfirullah!"

"Lah kok ngucap, Lo Kristen bego!"

"Nenek gue Islam!"

"Jadi Lo krislam?"

"Sesad Lo anjir!"

Narafka diam ia hanya sibuk memainkan handphone nya, sembari sesekali menyeruput lemon tea miliknya.

"Eh eh Kak Arabel kesini, gue udah cakep belum?"

"Ngapain?" Narafka pun memalingkan wajahnya dari handphone, dan menatap ke arah Arabel katingnya di kampus, yang juga merupakan teman dekatnya Nazra, berjalan ke arah mereka dengan wajah yang panik.

"Kalian dari kampus Maharaja kan?" tanya Arabel memastikan.

"Iya bener banget Kak! Maba lebih tepatnya," jawab Nathan sambil menyilak rambutnya ke belakang, sok cakep, eh memang cakep si, dia lagi caper.

"Bisa bantuin Kakak ga dek? temen Kakak tiba tiba lemes karena sesek nafas, dia minta pulang, tapi tadi mobil Kakak di jalan mogok jadinya di tiggal di bengkel deh, bisa tolong bawa dia ke rumah atau kemana gitu, dia mau istirahat!"

"Saya ga bawa mobil tapi temen saya ada, btw rumahnya dimana?" Narafka sempat tak terima di tumbalkan oleh Nathan, namun melirik ke arah gadis yang terkulai lemas tak jauh dari hadapannya, membuat nya iba.

"Gini aja, kamu ngekost atau gimana?" Tanya Arabel kepada Narafka.

"Saya tinggal di apartemen Kak, rumah temen Kakak dimana biar saya anter?" tawar Narafka.

"Jangan di bawa pulang dia, bawa aja dia ke apartemen kamu, ntar jam dua belas kakak jemput di sana, please bole ya dek? soalnya dia minum tadi, ketahuan sama Papanya bisa bahaya, biar dia ntar nginep di rumah Kakak aja, ini lagi nunggu pacar Kakak dateng doang kok setelah itu Kakak balik jemput Nazra," jelas Arabel.

Narafka saling tatap dengan Nathan. Ada kirasau-an dalam dirinya jika harus membawa seorang gadis ke apartemen nya, walau itu hal yang lumrah terjadi di kota besar seperti ini.

"Udah Raf, bawa pulang aja ke rumah Lo dulu, gue sih mau mau aja, tapi di rumah ada Bokap gue entar di kira gue apa apain lagi tuh cewe!"

Narafka terlihat berpikir lagi, sebelum akhirnya menyetujui hal tersebut. "Yaudah saya bantu Kak,"

Arabel, Nathan, serta Narafka berjalan mendekat ke arah Nazra yang terkulai lemas sembari memegangi dadanya.

Narafka dengan cepat mengangkat tubuh Nazra, menggendong nya ala bride style.

My Little Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang