18. YOUNG GIRL

2.1K 190 8
                                    

Theory : Relationship

Jangan lupa vote dan berikan tanggapan mu.

"Hm, mau apa Lo kesini?" Kafka menoleh, menatap teduh Lara yang berdiri diambang pintu menghentikan gerakannya menyusun buku-buku ke dalam rak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hm, mau apa Lo kesini?" Kafka menoleh, menatap teduh Lara yang berdiri diambang pintu menghentikan gerakannya menyusun buku-buku ke dalam rak.

Di sore hari sepulang sekolah, Lara langsung bergegas mendatangi Kafka. Dia tidak sempat menemukan cowok itu saat disekolah. selain sibuk, teman-teman Kafka juga tidak begitu terbuka tentang Kafka pada Lara ketika ia menanyakan keberadaan Kafka tadi. Lara datang kerumah Kafka, rumah yang dulu menjadi tempat yang paling nyaman dibanding rumahnya sendiri. Tempat dimana banyak momen masa kecil mereka terlukis.

Lara dibawa masuk oleh asisten rumah ketika menemui dirinya didepan pintu masuk, kata wanita tua yang telah bekerja selama puluhan tahun dengan keluarga Kafka itu, Mama dan Papa Kafka berada di luar kota. jadi sejak kemarin cowok itu hanya tinggal bersama asisten rumah dan penjaga kebun.

Sejak kecil Kafka bukan anak yang rewel atau merepotkan. Cowok itu justru kalem dan pengertian, jika tengah sendiri dia menghabiskan banyak waktunya di ruang baca atau di taman belakang rumah.

"Gue butuh bantuan, gue nggak bisa belajar sendirian." Lara meremat tangannya sendiri, benci dengan nada suaranya yang merendah seolah tengah memohon pada cowok di depannya ini.

Kafka memasang wajah sok kaget kemudian tersenyum tipis. "Banyak aplikasi daring buat belajar atau Lo langsung les private, Lo nggak bakal sendirian."

Lara berharapnya begitu dia muncul Kafka langsung mengerti maksud dan tujuannya, tidak perlu dijelaskan secara berbelit. Lara  tidak suka ketika berusaha memohon pada seseorang yang dulu menepis tangannya, menatapnya dengan benci. Itu sama saja mengulang hal yang seharusnya ia ubah di kehidupannya yang sekarang.

Tapi tampaknya cowok ini membuat segalanya menjadi sulit. Lara melotot, suaranya meninggi. "LO SENDIRI YA YANG BILANG KEMAREN MAU AJARIN GUE! MANA!? DASAR PENIPU! BAJINGAN!"

Suara Lara menggema. Lara baru sadar jika mungkin dia sudah berlebihan. Mengapa kesannya dia sangat kesal ketika cowok ini seakan-akan menolak permintaannya?

"Hahaha!!" Tawa Kafka pecah, cowok itu memegang perutnya sambil menatap Lara yang keheranan. "Ya ampun putri manja ini nggak pernah berubah ya, selalu kalau Lo mau minta tolong, gengsi buat ngomong."

"Bacot anjing"

"Mulut Lo makin kurang ajar aja" Kafka menghentikan tawanya. Mendekati Lara yang bersedekap dada, didepan pintu menghadap lurus Kafka.

"Jadi, Lo terima omongan gue waktu itu? Lo yakin?"

Lara mendelik jika ia ladeni cowok ini akan semakin memperumit segalanya jadi dia segera bergerak melangkah masuk mendorong tubuh Kafka yang menghalanginya, menatap dengan bengis sebelum mengalihkan pandangan pada buku-buku milik Kafka yang tersusun apik pada tempatnya.

YOUNG GIRLWhere stories live. Discover now