3. YOUNG GIRL

4.8K 415 7
                                    

Theory : Personality


⭐️YOUNG GIRL⭐️



"Pergi! Pergi dari sini! Sialan! anak nggak berguna Kamu!"

"Berhenti membuat saya muak, Lara!"

"Bagi saya, kamu tidak lebih dari anak pembawa sial yang pernah dilahirkan menantu saya."

"Ra, gue nggak nyangka."

"Jangan deket-deket gue! Pembunuh"

"Sorry, gue enggak pernah mikir lo bakal sampai bunuh orang lain. hebat lo Ra"

"Gue tegasin sekali lagi. Orang egosi dan keras kepala kaya lo, nggak akan pernah dapat sedikit pun rasa simpati dari orang lain. sekalipun lo mati, orang bakal tetap benci sama lo."

Lara terengah-engah sambil menutup kedua telinga. Satu persatu kalimat menyakitkan itu terus berputar menghunus pendengarannya. Ada apa? Kenapa semua orang seakan menderita karena kehadiran Lara.

Kenapa memang Lara selama ini? mereka semua begitu mudah menyalahkan Lara, menyudutkan Lara dengan hina. Hingga rasanya pertahanan yang amat sangat kokoh Lara bangun selama lima tahun dipaksa hancur. Kedua mata Lara dipaksa meluruhkan air mata yang selama ini dia tahan, karena setiap kali Lara menangis perasaannya sesak.

Semua ini menyakitkan.

Lara tidak mungkin sejahat itu, dia hanya melakukan hal yang menurutnya tepat. Mereka semua tidak tahu rasanya kehilangan, mereka juga tidak tahu rasanya ditinggal sendirian dan diabaikan.

Sekarang mereka sama sekali tidak mempercayai Lara lebih menerima semua tuduhan keji itu untuk Lara.

Lara terus berusaha menjadi lebih baik untuk dirinya, menyembuhkan banyak trauma tanpa seorang pun tahu sebesar apa rasa sakit yang dialami Lara. Mereka hanya menatap Lara sebagai seorang penebar kebencian demi kepentingan dirinya sendiri, seorang yang egosi tanpa tahu keadaan Lara sebenarnya.

Bukan kemauan Lara menjadi orang jahat.

Lara tersedu-sedu menangis. Meluapkan segala isi hatinya ketika suara-suara nyaring itu semakin memenuhi pendengaran.

Kekuatan Lara hilang. matanya sudah lelah menangis, tenggorokannya nyaris kering. Namun suara yang mengiring rasa sakit di hatinya tak kunjung berhenti.

Dengan tenaga yang hanya tinggal sedikit, Lara berusaha menutup kedua matanya rapat. Mengabaikan teriakan dan hinaan untuknya yang entah sejak kapan begitu nyata Lara dengar. Hingga sayup-sayup udara hangat menerpa sebagian kulit Lara, tidak begitu panas karena beberapa kali Lara merasa hembusan angin kecil.

Kring!!

"Woy, Ra bangun! kepala sekolah bakal masuk ke kelas kita bodoh!"

Suara nyaring memasuki pendengaran Lara. Gadis yang tengah menelungkup kan kedua tangannya itu terjaga. Membuka mata, tersadar dari tidurnya.

Eh sebentar. Lara mengernyit heran. Apa yang terjadi?

Lara menatap sekeliling, bukankah dia baru saja bunuh diri? Kenapa saat ini berada di dalam kelas. Lara meraba tubuhnya, baik-baik saja. Wajahnya tidak ada bercak darah sedikit pun yang menandakan aksi bunuh dirinya, atau jejak air mata yang tiba-tiba menghilang.

Dan.....kemana hilangnya suara-suara aneh yang mengungkungnya tadi?

"Ra, lo kenapa? habis kesambet? mimpi buruk?" Saemi yang berada di sebelah menatap Lara bingung.

YOUNG GIRLKde žijí příběhy. Začni objevovat