25

23 3 0
                                    

Diningrat Group Corporation

Radika sibuk mengerjakan tugas-tugas kantornya seperti biasa. Cepat, teliti, disiplin dan santai adalah kata-kata yang pas untuk menggambarkan sifat pewaris tunggal Diningrat group itu dalam bekerja. Akhir-akhir ini ia berusaha keras untuk menyelesaikan semua pekerjaannya agar saat kandungan Isla masuk 9 bulan, ia dapat cuti dan menghabiskan waktu 24 jam bersama istrinya.

Mengenai masalah Anya, sudah 3 minggu berlalu sejak ia mengirim pesan ancamannya dan hingga saat ini ia belum melakukan apapun untuk mencelakai Isla. Entah apa yang membuatnya tidak melakukan apapun, tapi mereka tidak mau berpikir banyak mengenai hal itu.

"Pak Radika, sekarang kita harus pergi menemui klien di hotel B. Katanya mereka ada keperluan mendadak jadi memajukan pertemuannya malam ini" Panggil sekretaris Radika, Lingga yang sedang menggengam tablet kerjanya.

"Iya tidak papa, ayo kita berangkat sekarang" Radika menarik jasnya yang menggantung di kursi lalu keluar bersama Lingga menuju ke lift. Ia meraih ponselnya, mengirim pesan kepada Isla bahwa dirinya akan pulang telat.

Istri Radika Diningrat ❤

Sayang, nggak usah tungguin aku yah. Hari ini pulangnya bakal telat karena banyak kerjaan di kantor.

Iya, nggak papa. Jangan lupa makan yah. Aku hari ini juga kayaknya bakal pulang sedikit telat. Soalnya masih asik ngobrol sama mama Rose sebelum pergi ke Bhutan besok.

Iya sayang. Anak kita di jaga baik-baik yah. Love you

I know. Semangat kerjanya ❤

Radika tersenyum lebar lalu mematikan dan menyelipkan ponselnya kembali ke dalam saku celana. Berbicara atau bertukar pesan dengan Isla selalu membuat suasana hatinya menjadi lebih baik dan bersemangat.

Sehabis pertemuan, ia segera masuk kembali ke ruangannya untuk mengerjakan berkas-berkas yang ada hingga jam menunjukkan pukul 10 malam. Bima, sekretarisnya yang juga ikut lembur, meminta izin untuk pulang dan pergi lebih dulu dari Radika.

*******

Aku mau samperin mas Dika aja deh di kantor.

Setelah bertukar pesan dengan Bima yang mengatakan kalau Radika masih di kantor, Isla dan Aisyah pergi ke kantor utama Diningrat group yang ada di pusat kota. Entah mengapa tiba-tiba Isla ingin bertemu dengan suaminya.

"Pak Amir langsung pulang aja yah. Nanti saya pulangnya sama mas Dika dan Kak Aisyah aja" titah Isla yang di angguki oleh Pak Amir.

"Yuk, Sla" ajak Aisyah menggandeng tangan Isla untuk membantu perempuan itu berjalan. Sekarang usia kandungan Isla semakin tua, sulit untuk berjalan atau bergerak cepat karena perutnya yang cukup besar mengingat ada 2 bayi di dalamnya.

"Ayo kak"

Ketika keduanya tiba di ruangan kerja Radika, Isla dan Aisyah di buat bingung dengan kondisi ruangan itu yang kosong. Apa Radika sudah pulang? Tapi tas dan ponselnya masih tersimpan di atas meja nya.

Cup.

Cup.

Cup.

Radisla: The Arrange Married [COMPLETE] ✔✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang