6

45 4 0
                                    

Jangan lupa budidayakan vote sebelum membaca yah.

Vote nya gratis kok, so feel free to hit the button.

Tandai typo juga yah

Selamat membaca
🤗🤗🤗🤗🤗🤗

***********

Mobil mahal Radika sudah terparkir rapi di depan rumah Isla. Hari ini mereka akan bersama memilih cincin pernikahan mereka di toko perhiasan favorit Tante Rose dan Mama Isla yang terkenal dengan warna robin's-egg blue ikoniknya.

Tok...tok..tok

"Iya," Sahut Isla lembut.

"Non Isla, Mas Radika nya udah datang buat jemput" Panggil Bi Ina dari luar kamar.

"Iya Bi, bentar lagi aku turun" balas Isla menyambar dan menggantung sling bag hitamnya di bahu. Tak lupa ia memasang jam tangan berstrip hitam keluaran bulgari pemberian Bram yang tampak serasi dengan atasan berkerah warna beige dan rok hitam panjangnya.

Jujur malas banget buat pergi.

Gadis yang sudah terlihat rapi itu menghela napas panjang lalu menarik gagang pintu kamarnya dan menuruni tangga dengan langkah gontai. Di ruang tamu, Radika yang rapi dalam setelan kantor hitamnya duduk menunggu Isla.

"Hi, Isla. Selamat pagi," sapanya tersenyum melihat Isla yang akhirnya muncul juga.

"Iya, pagi" balas Isla dingin. Sampai saat ini Isla masih sulit menerima Radika sebagai calon pendamping hidupnya. Laki-laki di depannya ini memang tampan, punya segalanya dan baik (seperti yang dikatakan orang tua Isla), tapi sayang dia bukan tipe Isla atau seseorang yang gadis ini cintai.

"Kita jalan sekarang?"

Isla mengangguk tanpa bersuara. "Bi, aku pergi dulu yah" pamitnya tersenyum tipis pada Bi Ina yang sudah ia anggap seperti keluarga sendiri karena sejak Isla dan kakaknya kecil, Bi Ina sudah bekerja mengurus keperluan rumah dan mereka.

"Kami pergi yah Bi" pamit Radika sopan.

"Iya non, mas. Hati-hati yah di jalan" balas Bi Ina yang di iyakan oleh keduanya sebelum masuk ke mobil.

Di sepanjang perjalanan, Isla hanya diam tanpa satu kata keluar dari mulutnya. Sedangkan Radika yang sadar dengan keheningan di antara mereka, mencoba membangun pembicaraan untuk mengusir kesunyian di antara mereka.

"Isla, nanti kamu aja yang pilih cincin nya yah. Saya kurang tahu tentang model-model cincin pernikahan"

"Iya, terserah aja"

Gadis itu tidak terlalu peduli tentang siapa yang memilih atau cincin model apa yang di pilih nanti. Sejak beberapa hari yang lalu, Isla berubah masa bodoh untuk semuanya. Masa bodoh mengenai masa depan nya yang tidak jelas, masa bodoh mengenai Radika dan masa bodoh mengenai pernikahan nya.

Tidak lama kemudian, mereka tiba di toko perhiasan yang berada di salah satu mall terbesar di Kota Jakarta. Isla yang memimpin jalan masuk ke dalam toko lebih dulu sementara Radika mengekor di belakang.

"Selamat siang mas, mbak, ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah satu pegawai di sana begitu Isla dan Radika mulai melihat-lihat perhiasan yang ada di etalase.

"Kami mencari cincin pernikahan, mbak" jawab Radika flat. 

"Untuk cincin pernikahan, kami punya beberapa desain baru yang limited edition" ujar pegawai itu menunjuk berbagai set cincin yang ada di salah satu kotak kaca di depannya.

Radisla: The Arrange Married [COMPLETE] ✔✅Where stories live. Discover now