13

34 3 0
                                    

Jangan lupa tangannya pencet tombol like dulu sebelum membaca yah.

Your support means world to me.

Selamat membaca
🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗

*********

Sudah seminggu berlalu sejak Isla dan Radika mulai semakin akrab antar satu sama lain. Radika yang bak kanebo kering, perlahan berubah jadi ceria dan nggak se-dark dulu. Dari yang sehari belum tentu senyum sekali, jadi orang yang sehari pasti senyum minimal 3 kali.

Radika yang tampak rapi dan tampan dalam balutan setelan biru dongker-nya, sibuk menikmati fruit pancake spesial buatan Isla. Sementara itu, Isla yang selesai sarapan lebih dulu, kembali menilik naskah skripsiannya yang sudah di ACC minggu kemarin. 2 minggu lagi dia akan sidang, terus lulus deh. Itu kalau sidangnya berjalan lancar.

"Oh iya, Sla. Aku hari ini izin buat pergi ke Bachelor party Rey bareng Joe, Ralph dan Ian yah. Mungkin nanti pulangnya jam 11 malam paling lama, jadi nggak usah tungguin aku yah" ujar Radika supaya Isla tidak bingung kenapa dia pulang malam atau belum pulang. Singkatnya, tidak mau istrinya jadi cemas.

Sebenarnya mau Radika bilang atau tidak, dia juga tidak bakal mencari laki-laki itu kalau tidak pulang. Batinnya, tidak mau pusing sama urusan Radika sama sekali.

"Ok"

"Acaranya ini di klub hotel milik Ralph. Tahu kan, temanku yang waktu itu bajunya beda sendiri theme-nya di acara nikahan kita"

"Iya, yang sendirian pakai setelan merah dan suka menggoda cewek padahal dia sendiri udah punya tunangan" cibir Isla yang mengenal betul sahabat suaminya itu tanpa pernah berbincang akrab. Bagaimana tidak kenal? Tunangan Ralph adalah Nicole Aprilia, sepupu Dara. Kalian tahu sendiri kan sedekat apa Isla dan Dara? Tentu saja tidak ada hal yang tersembunyi di antara keduanya.

"Kalau aku nggak bakal berani macam-macam kok. Sadar diri udah punya istri" cengir Radika menunjukkan cincin di jari manisnya yang di pasang setengah hati oleh Isla di hari pernikahan mereka.

Gombal terus. Awas aja kalau berani aneh-aneh sama Ralph baru repotin aku. Habis kamu! Tapi kok aku jadi kesal gini yah? Istighfar Sla!

Isla berusaha mengusir pikiran dan perasaan bete nya yang datang tiba-tiba. Kenapa harus peduli sama Radika yang mau ngapa-ngapain? Nggak pulang juga bagus.

"Itu kan sekarang. Siapa tahu nanti kalau sudah di sana kamu jadi lupa ingatan kalau udah punya istri" Balasnya tajam. Kalian nggak boleh lupa kalau Isla ini punya mulut yang agak pedas dan tajam, turunan dari mamanya yang di bagi dua sama rata ke Isla dan Bram.

Cemburu yah?

Radika terkekeh, gemas dengan reaksi Isla yang kelihatan agak ngambek tapi yang di sana malah tidak sadar. Ia mencubit pipi gadis itu. "Pasti ingatlah. Orang aku punya istri cantik begini nggak ada obat. Udah gitu, seram lagi. Mana berani aku macam-macam" godanya yang membuat mood Isla semakin hancur sehancur-hancurnya.

"Nggak usah aneh-aneh yah. Bukannya kamu harus pergi sekarang yah?" Sela Isla memilih ganti topik saat merasa ada rasa panas menjalar di pipinya karena gombalan Radika.

"Idih, ganti topik nih. Ya udah deh, aku pergi. Kamu baik-baik yah di rumah sendirian. Ada apa-apa atau nggak ada apa-apa, telepon aku. Bye, love" pamit Radika menarik tangan Isla lalu mencium punggung tangannya. Laki-laki itu segera berlari pergi sebelum Isla sempat mengomeli atau menghajarnya karena berani mencium tangannya tanpa izin.

Radisla: The Arrange Married [COMPLETE] ✔✅Where stories live. Discover now