PART - 34

162 30 2
                                    

"Oh Seung Min ya! Wah! Aku sangat menggemari ayahmu itu!" Wajah Sowon yang seram berubah cerah seketika. "Tak menyangka aku bisa bertemu dengan putra Oh Seung Min disini, senang bertemu denganmu!" Dengan semangat Sowon menjabat tangan Joon.

Joon sempat kebingungan dengan perubahan sikap Sowon, begitu pun dengan yang lain. Mereka menyaksikan pemandangan yang sangat aneh.

"A-apa yang kau lakukan?" Tanya Sana.

"Shhh! Aku ingin mengobrol dengan putra dari idolaku!"

"Hahah! Tentu saja ayahku adalah orang yang hebat, senang juga bertemu dengan penggemarnya." Joon semakin sombong.

"Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan Tuan Oh, bagaimana jika kita pergi untuk makan siang? Aku yang traktir." Sowon langsung mengeluarkan kunci mobilnya.

Joon dan teman-temannya sempat saling bertatapan, apalagi Sana sampai menganga. "Kau boleh memilih tempat manapun." Sowon sangat mahir dalam hal bujukan, sehingga akhirnya mereka setuju untuk pergi.

"Kau yang disana, kau juga harus ikut." Sowon menghampiri Mark, yang lalu diseretnya agar ikut, sebelum dia bisa menolak.

Dalam mobil, Sana dan Mark duduk di kursi paling belakang dengan wajah kesalnya. Sementara Joon duduk  di depan, dan dua temannya di tengah. Mereka bernyanyi dengan keras sepanjang perjalanan, terlihat urat saraf di kepala Sowon sampai menonjol karena menahan amarah.

Di tambah dengan Joon yang mengangkat kakinya ke atas dashboard,
"Haah! Sungguh tidak sopan, untung ini bukanlah mobilku. Tidak apa-apa, aku harus menahannya sebentar lagi." Batin Sowon sambil mencoba menenangkan dirinya.

"Ah! Tante, kita makan disana." Joon menunjuk restoran mewah yang ada di depan mereka.
"I-itu?! Bukankah kita harus membuat reservasi terlebih dahulu?" Sowon terkejut, tapi masih ingin terlihat keren.

"Bagaimana pun caranya, kita harus makan di situ. Kau bilang kami boleh pergi kemanapun." Joon mengangkat sebelah alisnya sambil menyengir.

"Dasar anak sialan."

"Hohoho tentu, apa pun untukmu." Sowon memasang senyum terpaksa.

Setelah mereka parkir, mereka masuk dan langsung disapa oleh pelayan.
"Apa anda punya reservasi?"

"Tidak, tapi kalian terlihat cukup sepi. Kau pasti bisa membiarkan kami tanpa reservasi?"

"Maaf nona--" sebelum melanjutkan perkataannya, Sowon merangkul pelayan itu lalu membawa menjauh.
Dia lalu membisikkan sesuatu pada pelayan itu, setelah beberapa saat mereka kembali dengan senyuman.

"Maaf membuat kalian menunggu, silahkan ikuti aku ke meja kalian nona-nona dan tuan-tuan."

Sowon tersenyum sombong pada Joon,
"Sudah kubilang aku bisa."

"Kemampuanmu tidak buruk juga."

Sowon tersenyum, lalu setelah dia berjalan terlebih dahulu, dia menghilangkan senyuman itu dan memutarkan bola matanya.

Setelah mereka terduduk, Joon dan teman-temannya memesan banyak makanan. Ini bagaikan pesta perjamuan untuk enam belas orang, Sowon bersumpah jika ini selesai, dia harus pergi memukul sesuatu.

"Pesanan anda akan datang dalam beberapa menit, mohon ditunggu."

Saat pelayan itu pergi Sowon langsung menjalankan kembali rencananya.
"Ah, aku belum memperkenalkan diri. Namaku Kim Ga-eun, aku adalah jurnalis yang sedang menulis artikel mengenai orang yang paling berpengaruh tahun ini. Dan salah satunya adalah ayahmu, Akan menyenangkan mendengar beberapa cerita dari putra kepala direktur Oh Seung Min." Sowon mengulurkan tangannya yang lalu dijabat oleh Joon.

Detective in LoveWhere stories live. Discover now