PART - 27

160 31 1
                                    

Malam itu

"Apa yang kau lakukan? Cobalah." Jin menurunkan gelasnya, lalu memesan lagi.

Sowon mengumpulkan keberanian, lalu dengan beberapa tegukan langsung menghabiskan minumannya.
Dia menyerngit karena rasanya, lalu dia merasakan tenggorokan dan perutnya hangat karena alkohol.

"Ah!" Sowon mengelap mulutnya dengan lengan bajunya, lalu membanting gelasnya. "Ini aneh. Aku tak percaya ada orang yang sangat suka dengan ini."

"Wah! Kau hebat juga. Kau yakin ini pertama kali kau minum? Kandungan alkoholnya cukup tinggi dan ukuran gelasnya cukup besar." Jin senyum dengan terkesan.

"Jangan anggap aku lemah, Jin."

"Tentu tidak. Aku akan pesan satu lagi untukmu, bagaimana kalau minuman yang lebih menyegarkan-"

Bruk!

Sowon pingsan dan membentur kepalanya diatas meja bar dengan keras. "Sowon!" Jin dan Jimin menggoyangkan tubuh Sowon,
"Hah... Kau memang lemah. Ku kira aku bisa menghabiskan waktu lebih lama disini." Jin menghabiskan minumannya lalu bangkit dari kursi.

"Jimin, ayo pergi. Aku akan mengangkatnya." Jin membopong Sowon, ternyata Sowon lebih ringan dari yang dia kira.

"Apa anda yakin?"

"Ya. Kau jalanlah dengan lebih cepat, karena tempat parkir kita cukup jauh dari sini. Siapkan didepan jalan agar lebih cepat."

Jimin mengangguk dan berlari kecil, menjauh dari Jin.

"Haah... Kau Sowon, sangat menyusahkan." Gumam Jin.

Karena sudah larut, tak banyak orang yang berlalu lalang. Jin merasa lega karena dirinya tak mau menjadi tontonan, tentu saja mencurigakan seorang pria menggendong seorang gadis yang tak sadar tengah malam seperti ini.

"Uhmm... Jin..." Sowon bergumam, dan mulai membuka matanya.

"Hah? Apa?"

"Hahaha. Wajahmu terlihat menyebalkan." Sudah jelas, Sowon mabuk. Kata-katanya sedikit tidak jelas dan wajahnya merah.

Jin hanya diam dan fokus berjalan.

"Hey!"

Jin masih mengabaikan Sowon, tak ada gunanya mengobrol dengan orang mabuk, kan?

"Hey! Jawab aku!" Sowon mengangkat tangannya, lalu mulai menjambak Jin dan menggoyang-goyang kepalanya dengan keras. "Kau itu sangat menyebalkan! Jin... Entah kenapa kau itu selalu membuatku kesal!"

"Argh! Sowon lepaskan! Sakit!" Jin mencoba untuk menjaga keseimbangan  agar Sowon tidak jatuh.

"Turunkan! Turunkan aku! Aku mau berjalan."

"Kau terlalu mabuk untuk berjalan, kau akan menyakiti dirimu sendiri."

Tak menghiraukan perkataan Jin, Sowon masih berusaha untuk turun. Dia mencubit pipi, hidung dan telinga Jin,
"Tenaganya masih besar walaupun sedang mabuk." Jin masih berusaha menahan rasa sakit.

"Turunkan aku, atau aku akan berteriak!"

"Hah... Coba saja, tak ada seorang pun disini."

"TOLONG! AKU SEDANG DICULIK OLEH ORANG MESUM-" Jin segera menutup mulut Sowon, dan hebatnya, kuping Jin  sampai berdengung karena teriakkan Sowon.

Karena satu tangan dipakai untuk membekam Sowon, Jin harus berjongkok agar Sowon tidak jatuh. Dari situ, Sowon langsung menggigit tangan Jin dan melompat saat tangannya lepas dari wajah Sowon.

"Kau sudah gila ya! Itu tadi menjijikkan!" Jin meringis, memang tidak terlalu sakit, tapi tetap menjijikkan.

Sementara itu, Sowon yang berusaha berdiri tegak, mengangkat kepalanya dan menunjuk Jin. "Kau! Adalah orang yang paling menyebalkan yang pernah kutemui! Sangat...sangat..
sangat menyebalkan!!! Semua tentangmu aku benci! Tak pernah sekali pun aku terpesona oleh wajah tampanmu, atau mata indahmu, atau tubuhmu yang sempurna itu!"

Detective in LoveWhere stories live. Discover now