"Beda ya kak Jio, gausah disama-samain"

"Nye nye nye" cibir Jio. "Emang bener ya, di Bandung gak ada tuh berita cowok yang suka sama Hazel walaupun satu sekolah,"

"Kalau ini, beda sekolah aja Jio tau" lanjutnya.

"Iyalah orang musuh kak Jio kebanyakan sekolah di sekolah yang sama, sama Hazel"

"Berisik ya, gak semuanya tuh, Kennand sama yang lain bukan musuh"

"Ih! Kak Jio banyak ngomong banget"

"Kamu juga!"

"Kak Jio pokoknya!"

"Kamu---"

"Woy!" Tegas Azlan. "Berisik, jangan berantem, pengang ini kuping" keluhnya menepuk-nepuk pelan kuping sebelah kirinya.


Berhenti di rumah sakit Bramantha. Rumah sakit yang nyaman sebenarnya. Tapi yang namanya rumah sakit senyaman nyamannya itu tetap tidak akan betah.

Beberapa perawat yang mereka lewati seperti membungkuk, memberi hormat pada Azlan lebih tepatnya. Beberapa dari mereka tahu bahwa Azlan ini anak dari atasannya.

"So' ganteng" cibir Hazel.

"Diem Cel" peringat Jio.

Berjalan melewati lorong yang tak pernah Hazel lewati sebelumnya.

"Bang, kok serem si?"

Entah darimana sisi seramnya. Padahal ini banyak orang, dan tidak ada unsur keseraman sama sekali.

"Darimananya?"

"Vibes-nya"

Sering terasa begitu, suasana rumah sakit meskipun ramai akan tersirat dalam otak bahwa 'suasananya seram'.

Proses yang singkat namun membuatnya bingung. Azlan ada di ruangan sebelah bangsalnya. Pintunya sedikit terbuka Hazel penasaran apa yang dibicarakan Azlan, Jio, dan dokter yakni ayahnya di dalam sana.

"...dia gak bakalan curiga?"

"Curiga apa?"

"Harusnya kita kasih tau semuanya bang, kemoterapi bukan kontrol biasa, Hazel harus tau"

Terdengar jelas. Kemoterapi? Sebuah terapi yang dijalani oleh penderita kanker? Hazel bertanya-tanya apakah ia salah satu penderitanya?.

Abhi terlihat mengangguk. "Kasih tau pelan-pelan lan, ayah yakin dia pasti nurut dan mau dengerin kata-kata kamu"

"Ayah?" Gumam Hazel pelan. "Ayah?" Ia tak percaya Abhi mengatakan kata itu yang sepertinya interaksinya dengan Azlan.

"Alan gak yakin ayah, dia mau dengerin kata-kata Alan atau enggak."

Bahkan Azlan pun mengatakan kata 'ayah' pada Abhi? Ada apa ini sebenarnya? Kemoterapi? Ayah? Ia lelah hidup di atas banyak kebohongan.

"Abang bohong, kalau ini ayah berarti ibu?..."

Pemikirannya terputus. Azlan, Jio, dan Abhi akan segera keluar dari ruangan itu. Hazel buru-buru berlari ke arah bangsal dan terduduk di salah satu sisinya.

Kennand Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang