"Oke, karena bel sudah berbunyi kita lanjutkan lagi minggu besok, Permisi." Ucap Pak Bambang selaku guru sosiologi, lalu setelah itu melenggang pergi.

Setelah kepergian Pak Bambang, mereka semua membereskan alat tulis mereka, tak terkecuali Ara dkk dan Zayn dkk.

"Yuk guys kantin!" Seru Ana semangat, dan di angguki oleh Ara, Mita, dan juga Lintang.

Lalu setelah itu mereka pergi meninggalkan kelas menuju kantin, sesekali berbincang atau membalas sapaan adkel yang menyapanya.

Tak butuh lama akhirnya mereka sampai di kantin yang di penuhi oleh lautan manusia yang sedang makan atau sekedar numpang duduk doang.

"Lo sama Lintang cari tempat duduk, nanti gua yang pesan." Ujar Mita pada Ara dan Lintang, dan di balas ancungan jempol oleh mereka berdua.

"Mita, Lintang pesan bakso sama air mineral aja ya." Mita mengangguk.

"Samain aja semuanya, biar gampang."putus Mita sebelum Ana angkat bicara. Membuat gadis itu cemberut di buatnya.

"Yuk Na, keburu rame lagi nanti."ajak Mita.

Ana melebarkan matanya.

"Kok gua sih! Ogah banget ah, nanti badan aduhai gua ke Sedek-sedek lagi. Iyuww banget kan.." Ujar Ana sembari bergidik geli.

Mita menatap Ana jengah. Karena tak ingin mendengar alasan-alasan yang membuatnya semakin jengah, dirinya langsung saja menyeret nya untuk mengikutinya.

Sedangkan Ana, gadis itu sudah memberontak tapi apalah daya, akhirnya dia hanya bisa pasrah.

"Eh Lin, di sono aja yuk, meja nya kosong tuh." Tunjuk Ara ke arah meja yang sudah kosong karena orang yang menempati sebelumnya sudah pergi.

"Yuk lah, Lintang juga udah pegel nih berdiri terus." Sahut Lintang.

Ara mengangguk menyetujui, sebenarnya ia juga sudah pegal sih sedari tadi berdiri terus.

Ara menggandeng tangan lintang, lalu pergi menuju meja kosong itu.

Tak butuh lama untuk Mita dan Ana mengantri, Mita membawa empat bakso sedangkan Ana membawa empat minuman air mineral.

"Nih pesanan kalian." Mita menyodorkan dua mangkuk bakso di hadapan Ara dan Lintang, tak lupa dua buah air mineral pesenan mereka berdua.

"Kesel banget gua sama lo!" Seru Ana tiba-tiba, sembari ia menunjuk Mita dengan garfu.

Ara dan lintang mengerutkan dahinya heran, berbeda dengan orang yang di maksud dengan Ana yang nampak tenang dengan makanan nya, tak lupa earphone yang tertengger di telinga nya.

"Why?" Tanya Ara heran.

"Masa tadi si Mita kasar banget sama gua! Dia narik-narik tangan gua mulu, kasar lagi narik nya! " Adu Ana dengan bibir mengerucut.

"Ana kan gak pernah pesan makanan sebelumnya, jadi Mita narik-narik tangan Ana karena takut Ana Bingung." Sahut Lintang polos.

Mita mengacungkan jempolnya tanda setuju dengan omongan polos lintang,meskipun ia memakai earphone tak ayal dirinya masih bisa mendengarkan omongan ke empat sahabatnya,meskipun samar samar.

"Hadehhh... Lintang polos polos gini, omongannya fakta semua." Ujar Ana lesu.

Ara tertawa ngakak mendengarnya, tak terkecuali Lintang yang ikutan ngakak juga.

Cupu Tampan Pemikat HatiWhere stories live. Discover now