PART 30

212 15 1
                                    

"Abang kok gitu sih, kesel deh. Baru juga sampe rumah" dumelnya saat berjalan di anak tangga.

"Mel.." ucap Marcus di depan pintu kamar adeknya.

Tidak ada kata yang keluar sedikit pun dari mulutnya Melati.

"Abang tau kalo abang salah, tapi abang gak ada maksud buat sembunyiin ini semua dari lu" jelas Marcus.

"Terus apa dong? Surprise akhir tahun gitu?" jawab Melati dengan wajah ketus.

Akhirnya Marcus menjelaskan mengenai Mychelle pada adeknya dan setelah mendengarkan penjelasan itu, Melati keluar dari kamarnya dengan wajah yang ditekuk.

Lah, ini kan kamar gue. Kenapa harus gue yang keluar coba.... ucapnya dalam hati.

"Iya yaudah, abang keluar dulu ya. Meli mau istirahat, cape banget soalnya" ucap Melati sembari kembali ke dalam kamarnya.

"Yaudah istirahat ya, jangan lupa packing. Soalnya keluarga Kak Michi ngajak tahun baruan di villa nya" ucap Marcus.

"Ke villa? Bukannya tadi mau ke Bandung ya kalo Meli gak pulang?"

"Ya kan mau jemput lu kesana juga" jawabnya, sedangkan Melati hanya membuang nafas panjangnya.

Setelah melakukan packing dan beristirahat beberapa menit, Melati pergi ke kedai ice cream langganannya. Tiba-tiba, dia disapa oleh seorang perempuan yang tidak dikenalnya.

"Eh, lu Melati ya?" ucap perempuan itu, dengan 3 orang temannya.

Melati tidak menjawab, dia hanya menatap perempuan yang berbicara di depannya itu.

"Punya mulut gak sih? Jawab dong" ucap yang lainnya.

Siapa sih mereka? Datang-datang kok marah-marah, gak jelas emang orang zaman sekarang.... ucapnya dalam hati.

"Kalo udah tau, kenapa nanya mbak?" ucap Melati dengan nada santai.

"Wah gila sih emang, cewek zaman sekarang tuh emang gak beretika ya"

"Kayaknya waktu sekolah malah bolos deh, jadinya gak tau cara bersikap yang baik"

"Atau, emang gak pernah diajarin sopan santun sama orang tuanya kali"

Mereka aja yang gila, ngapain bawa-bawa orang tua coba. Kenal aja gak... ucap Melati dengan tenang. Dia juga memainkan ponselnya, untuk merekam pembicaraan itu.

"Heh cewek ganjen, dengerin ya kalo ada orang yang bicara itu" ucap perempuan yang menyapa Melati duluan.

"Maaf ya, saya gak kenal kalian. Dan saya juga gak punya urusan sama kalian" jawab Melati seraya berdiri dari tempat duduknya.

"Wah emang anjing nih cewek" ucap salah satu temannya.

Semua pembeli yang ada disana langsung memperhatikan meja yang Melati tempati, sedangkan Melati mulai tersulut emosinya.

"Mau kalian sebenernya apa sih? Emang sebelumnya kita saling kenal? Gak kan? Kalian bilang, saya gak punya etika? Kalian lagi ngomongin diri sendiri ya?" jawab Melati dengan nada pelan tapi menusuk.

Plakk... tangan perempuan yang menyapa Melati tadi mendarat di pipi kanan Melati.

Sedangkan teman-teman dari perempuan itu hanya tersenyum bak iblis.

"Enak gak? Kayaknya masih kurang sih, satu tamparan lagi untuk perebut pacar orang" ucap perempuan itu, tetapi kali ini Melati berhasil menahan tangan dari perempuan yang ada di depannya.

Saat Melati memegang tangan kiri perempuan itu, dia mengangkat tangan kanannya. Seolah ingin membalas tamparannya itu.

"Tangan saya terlalu lembut untuk mendarat di pipi perempuan semacam anda" ucap Melati seraya menatap tangannya itu dan kemudian melepaskan genggaman tangan.

STORY OF MELATI (end)Where stories live. Discover now