PART 7

392 28 1
                                    

"Selanjutnya, mau ditindak seperti apa om?" tanya rekannya Marcus.

"Om akan bawa ini ke jalur hukum, biar jera orang kayak gitu tuh. Kejadian ini sangat membahayakan, cukup anak om yang jadi korban" ucapnya.

Setelah itu Marcus memberikan amplop berwarna cokelat kepada rekannya.

"Pah, kayaknya Kenta itu tuh mau celakain Kevin deh. Masa iya, dia nunggu didalam mobil selama itu. Pas Kevin nyebrang baru maju" ucap Marcus.

"Bang, gak boleh suudzon ya. Kita tunggu aja nanti ya, kalo dia udah selesai turnamennya. Kita temui dia di kantor polisi" jelas papanya.

Keesokan harinya, Anthony datang dengan raut bahagia.

"Kenapa lu dateng-dateng senyum gitu?" tanya Marcus.

"Kevin... eh maksudnya Kak Kevin masuk final" ucapnya dengan riang.

Mama dan papa senang mendengar berita itu, tak lupa Marcus juga senang mendengarnya.

"Pasti Meli seneng denger berita ini" ucap Anthony dengan girang, karena tidak sabar menemui Melati.

"Bang, Meli belum bisa dijenguk. Tunggu nanti aja ya, pas udah diperiksa sama dokter" jawab papa.

Semua orang bergantian untuk pergi ke mushola dan pergi ke kantin. Kemudian pada pukul 17.45 WIB, dokter memeriksa Melati dan mengatakan bahwa kondisinya mulai membaik lagi. Dokter juga berpesan agar Melati tidak berpikir yang berat-berat dulu.

Akhirnya Keluarga Setiawan dapat memasuki ruang perawatan 5.

"Sayang, cepet sembuhnya nak" ucap Mama Grey.

"Kakak kamu masuk final, besok kita nonton rame-rame ya disini" ucap papa nya yang membuat Melati merasa senang.

"Tapi kemarin kan..." belum selesai berbicara, Anthony langsung memotongnya karena takut keadaan adeknya kembali memburuk.

"Besok Bang Ony juga jadwal kuliahnya sore, jadi kita bisa nonton bareng-bareng pukul 10 ya" ucapnya.

Keesokan harinya, pukul 10 kurang 15 menit. Tiba-tiba ada rekan kerjanya Papa Hen datang untuk menjenguk Melati.

"Eh Ahsan, masuk-masuk" ucap papa kepada seseorang yang dipanggil Ahsan itu.

"Gimana keadaan anak kamu?"

"Alhamdulillah, kata dokter semakin membaik. Mari Ahsan masuk" jawabnya.

"Mah, ini Ahsan. Yang bantuin papa waktu itu, dia juga temen baik papa waktu kuliah" ucapnya sembari merangkul bahu rekannya itu.

"Terima kasih sudah bantu Mas Hen" ucap mama sembari berjabat tangan.

"Oh iya, santai aja. Hendra ini, udah aku anggap sebagai saudara kok" ucapnya sembari tersenyum.

Melati seperti tidak asing melihat anak lelaki yang berada di belakang pria itu.

"Fajar?" ucap Melati, ketika lelaki itu berjalan ke arah samping rekan kerja papa.

"Mel?" ucap lelaki yang bernama Fajar itu

"Kalian, udah saling kenal rupanya?" tanya Om Ahsan.

"Iya pah, kita sesekolah. Kenalnya sih udah lama ya, dari SD kayaknya" jawab Fajar pada papanya.

Anthony dan Marcus saling bertatap-tatapan, pasalnya mereka tidak tau kalo ternyata adeknya punya teman lelaki yang begitu akrab.

"Kok bisa ya anaknya berteman, tapi papa nya gak tau. Haha" jawab Om Ahsan yang diikuti ketawa oleh Papa Hen.

STORY OF MELATI (end)Where stories live. Discover now