PART 14

259 17 1
                                    

Setelah Marcus menyelesaikan pendidikannya di Jerman dan melaksanakan wisuda, Keluarga Setiawan pun kembali ke Indonesia.

"Mah, sembari nunggu panggilan wawancara. Abang bantuin di toko mama aja ya" ucap putranya.

"Bantuin papa di kantor aja, Om Ahsan juga pasti seneng banget. Apalagi kantor cabang bentar lagi selesai, pasti kamu diajak kerjasama deh" jawab papa.

Tidak ada jawaban dari Marcus, mungkin dia sedang berpikir untuk menerima atau menolak tawaran dari papa nya itu.

"Mama....." teriak putrinya dari lantai atas.

Sontak papa, mama dan abang-abangnya yang ada di lantai bawah kaget.

"Apaan sih Mel, teriak-teriak kayak di hutan" jawab Kevin yang tentu masih sibuk dengan games di handphonenya.

Dengan raut bahagia, Melati menarik nafas panjang.
"Meli... Keterima di Universitas Merdeka"

"Serius Mel?" tanya Marcus yang diikuti anggukkan oleh Melati.

"Alhamdulillah.." jawab papa dan mama berbarengan.

"Meli juga seprodi sama Ribka" jawab Melati.

"Dasar ya, upin dan ipin. Gak bisa banget pisah" jawab Kevin.

"Dih, cemburu lu?" ucap Anthony sembari tersenyum jail.

"Nanti malem, kita dinner ya. Buat rayain kelulusan Bang Marcus, Juara nasional Kak Kevin, 2/4 nya Bang Ony, keterima kuliahnya Meli, sama ulang tahunnya mama" ucap Papa Hen.

"Apaan sih pah, ulang tahun mama masih lama" jawab Mama Grey.

"Haha, yaudah kita dinner atas kebahagiaannya keluarga kita" jawab papa.

Setelah melakukan sholat magrib, Keluarga Setiawan pun bergegas pergi ke Restoran Baraya Sunda.

Mereka semua sangat menikmati malam ini, tidak lupa papa pun memimpin doa atas rezeki dan kenikmatan yang diberikan pada keluarganya.

"Pah, itukan bukannya Ahsan ya?" ucap mama pada suaminya.

"Oh iya. Ahsan.." ucap papa dengan sedikit berteriak memanggil rekanya itu.

"Hei, rame banget ya. Lagi dinner?" ucap Om Ahsan.

"Iya, alhamdulillah ini lagi rayain kebahagiaan. Jar? Sehat kamu?"

"Alhamdulillah om sehat" jawabnya sembari mencium tangan papa nya Melati.

"Eh kalo gitu, lanjut-lanjut. Kami pamit ke meja kami" ucap Om Ahsan.

Setelah selesai dinner, Kevin memancing pertanyaan untuk Melati.
"Pah, jangan-jangan papa udah jodohin Meli sama anaknya temen papa itu ya?"

"Apaan sih kak" jawab Melati sembari mendengus kesal.

"Dimana ada Meli, disitulah ada Fajar" tambah Anthony.

"Ih bete deh" jawabnya.

Marcus yang mengetahui maksud dari adek-adeknya itu, langsung menimpali.
"Gak apa-apa sih pah kalo mau jodohin Meli, abang ikhlas kok"

"Ih apaan sih bang, mah belain dong anaknya" pinta Melati.

"Mama sih setuju aja pah, keliatannya Fajar baik kok. Apalagi papa nya kan sahabatan sama papa" timpal Mama Grey.

"Ah tau ah" jawab Melati dengan menekuk bibirnya.

Papa Hen pun hanya tertawa mendengar kejailan anak-anak dan isterinya itu.

"Mau apa lu? Mau turun dari mobil? Terus nanti ada drama kejar-kejaran gitu?" ucap Kevin.

"Awas ya kak, marah nih" jawab Melati dengan jutek.
Semuanya pun hanya tertawa.

STORY OF MELATI (end)Where stories live. Discover now