Happy Reading <3
Tolong tandai typo, ya...
***
halooooo...
lama ya nunggunya? XD
Maafin yaa...
Malam ini bakalan double update deh, serius.
Kalo rame, bakalan up lagi. :D
Selamat membaca deh.. ku kasih yang, hmm dulu.
wkwwkkw
***
Hello Alin | Mimpi
Arbi Bragasti
Aku mau main basket bareng Jian
Itu pesan terakhir yang Arlin terima dari Arbi tadi sore, yang sampai sekarang masih belum ada kabar lagi. Arlin menyibak tirai jendela, di luar hujan. Sangat deras. Dengan petir yang menyambar-nyambar.
Lampu di rumah Arbi belum dinyalakan. Padahal sudah lewat jam 8 malam.
"Arbi belum pulang, ya?" gumamnya. Tangannya menggenggam ponsel, masih menunggu kabar. Daritadi ia juga mencoba menghubungi Jian, tapi belum ada balasan.
Setahu Arlin, bunda Meli, Om Hendra dan Daru sedang ke Depok, karena tadi pagi sempat berpamitan.
"Mau kemana?" tanya Mang Uung saat Arlin keluar dengan memakai payung meminta dibukakan gerbang.
"Ke rumah Bunda Meli nyalain lampu." Jawabnya asal.
Arlin berlari keci saat melewati genangan air yang membasahi kakinya. Payung besar juga sepertinya tidak bisa melindunginya dari basahnya air, karena hujannya disertai angin, jadi sebagaian bajunya juga basah saat Arlin sudah berhasil sampai di teras rumah Arbi. Menyimpan payung disana, dan menyalakan senter dari ponsel.
Arlin melihat ke arah bagasi, motor Arbi sudah ada disana. Dengan diparkir sembarangan. Helm nyapun masih tergeletak di dekat pintu, yang membuat tangan Arlin terulur dan memindahkannya ke tempat biasa Arbi sering menyimpannya.
YOU ARE READING
Hello Alin | ✔
Teen FictionArbi dan Arlin bersahabat dari kecil, mereka sudah bergantung satu sama lain. Kedekatan yang sudah seperti bukan sahabat itu sering di salah artikan oleh orang lain. Tetapi mereka tetap pada keyakinan mereka, bahwa hubungan mereka tidak lebih dari "...