Hello Alin : 11 | Tidak Karuan

340 42 0
                                    

Happy Reading❣❣❣Mohon maaf masih banyak typo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading❣❣❣
Mohon maaf masih banyak typo

***

Hello Alin | Tidak Karuan

Hari ini adalah jadwal Arlin jaga di UKS. Piketnya sampai jam 4 sore. Ia piket bersama Ranti, kelas XI MIPA 4. Tidak banyak yang

dilakukan, hanya diam saja, karena jarang sekali ada yang ke UKS jika sudah waktu pulang sekolah. Hanya saja masih ada yang latihan ekskul, misalnya ekskul basket yang memang latihannya hampir setiap hari sampai jam 5, mereka sibuk latihan menjelang turnamen.

Arlin duduk di bangku dekat nakas tempat obat-obat dan peralatan lainnya yang digunakan untuk latihan seperti tandu dan tali. Ia membuka buku paket kimia, dan mengerjakan soal-soal di lembar latihan karena besok akan ada ulangan.

"Lin, lo udah tau belum, anaknya kepala sekolah katanya mau pindah kesini!" ujar Ranti yang sedang duduk di tepi ranjang sambil memainkan ponselnya.

Arlin menoleh sambil menaikan alisnya, "Oh, ya?"

Ranti mengangguk cepat, "Gue denger dari yang lain si.. katanya tadi juga udah dateng ke sekolah. Liat-liat gitu.."

Arlin tidak terlalu peduli sih, tidak ingin tahu juga urusan orang lain. Tapi ingin menghargai Ranti saja yang antusias memberinya info terbaru.

"Kelas berapa emang?"

"Kelas XI, sama kaya kita. Tapi awalnya dulu dia sekolah di boarding shool gitu tinggal di asrama. Tapi katanya terlibat kasus, jadi di keluarin. Pindah deh kesini!"

Oke, cukup informasinya. Arlin hanya meng-oh kan saja, karena jujur saja, Arlin itu memang tidak ingin tahu urusan orang lain. Bukan urusannya juga, dan buat apa ia tahu seluk beluk si anak kepala sekolah itu yang katanya mau pindah ke sekolahnya.

Ranti turun dari tempat duduknya, dan melepaskan syal yang dikenakan. Lalu mengambil tas di meja yang Arlin tempat. "Udah jam 4, lo mau tetep jadi hantu UKS?" ungkapnya sarkas, membuat Arlin melihat jam tangan yang memang sudah menunjukan pukul 16 lebih 5.

"Oh, udah jam 4 ternyata." Arlin melepaskan syalnya ke dalam tas, lalu memasukannya ke dalam tas bersama buku catatan yang tadi ia gunakan untuk mengerjakan soal. Selanjutnya mendekap buku paket yang memang tidak dimasukan ke dalam tas karena terlalu berat.

"Betah banget ya.. sampe lupa waktu." Cengir Ranti, ia mematikan lampu lalu menunggu Arlin keluar untuk mengunci pintu UKS.

"Gue aja yang kunci, lo pulang duluan." Arlin menggerakan tangannya.

"Beneran?"

Arlin mengangguk, "Kayanya pacar lo udah nunggu dari tadi." Tebaknya.

Ranti tertawa, "Tau aja. Gue duluan ya.." ia kemudian pergi sambil melambaikan tangan.

Hello Alin | ✔Where stories live. Discover now