Hello Alin 46 | Cerita belum?

116 28 13
                                    

💕Happy Reading💕Tolong tandai typo yaa***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

💕Happy Reading💕
Tolong tandai typo yaa
***

Ada yang nungguin???

Siapaa??? XD

💚💛💚💛💛💛💚💛💚💛💚

💚💛💚💛💛💛💚💛💚💛💚

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




***

Hello Alin | Cerita belum?

Arlin mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, merasa bosan dengan obrolan-obrolan orang tua yang pembahasannya entah tentang apa. Hari ini Arlin di ajak oleh kedua orang tuanya untuk menghadiri acara perpisahan beberapa staff termasuk kedua orang tua Arlin yang dipindah tugaskan ke luar kota.

Sudah sekitar satu minggu yang lalu dari semenjak Mama memberitahunya mengenai rencana perpindahannya itu, tapi sampai hari ini Arlin belum berani membicarakan hal itu pada Arbi. Arlin sadar, bahwa Arbi pasti menyadari perubahan sikapnya, tetapi laki-laki itu tidak berani menanyakan. Dan entah kenapa Arlin juga masih belum berani membicarakannya.

Banyak makanan termasuk eskrim di stand makanan, tetapi Arlin bahkan tidak minum satu tegak air mineralpun.

Tulisan selama dan sukses dengan nama dan gelar kedua orang tuanya pada puluhan rangkaian bunga di luar dan banner di tengah-tengah gedung rasanya tidak membuat Arlin sepenuhnya bahagia. Tentu Arlin senang atas pencapaian Mama dan Papa, karena itu tujuan mereka. Tatpi tetap saja ada hatinya yang terasa bimbang diwaktu yang bersamaan.

Arlin kini duduk sendiri, karena Mama dan Papa entah kemana berbicara dengan rekannya ke meja yang lain. Tadi juga Arlin sempat mengobrol dengan anak rekan Mama nya, tapi sekarang dia entah kemana, mungkin bosan juga mengobrol dengan Arlin yang Arlin sendiri malas untuk menyahutinya.

"Bengong aja." Suara yang Arlin kenali terdengar. Duduk di kursi kosong sebelahnya. Membawa beberapa piring makanan.

"Bosen." Sahut Arlin, membuat Raka terkekeh. Arlin hanya mencibirnya, lalu mengambil botol air mineral yang ada di tengah meja bundar itu, lalu membukanya dan menegaknya sedikit.

Hello Alin | ✔Where stories live. Discover now