Hello Alin : 13 | Satu Biru

294 46 4
                                    

Happy Reading❣❣

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


Happy Reading❣❣

masih berkeliaran typo karena belum diedit. 

harap maklum yaaa..

***

Hello Alin | Satu Biru

(Part ini lebih panjaaangg dari bisanyanyaaa 3000++)



Dugaan Arbi benar, Pipin dan Raka sudah ada di rumahnya. Motor bebek supra Pipin sudah terparkir dengan motor Ninja milik Raka. Arbi memarikirkan motornya di samping motor Jian yang sudah sampai terlebih dahulu, kemungkinan anak tiga itu sudah mengacak-ngacak keadaan kamarnya.

"Assalamualaikum, Bun," 

Dan tidak mendapat jawaban. Arbi tidak melihat keberadaan bundanya, kemungkinan sedang ada di taman belakang merawat tanamannya. Bunda nya sekarang sedang kedemaman dengan tanaman hias, jadi tiba-tiba banyak sekali paket berisi bibit atau tanaman yang sudah jadi. Mungkin nanti konten youtube nya sudah berganti bunda tentang masak atau dekorasi lagi, tapi beralih pada konten tanaman aesthetic. Dan Arbi tidak peduli itu, asalkan bunda senang. Itu sudah lebih dari cukup.

Teman-teman nya memang sudah biasa masuk ke kamarnya tanpa permisi, saat Arbi membuka pintu pun, Raka sudah rebahan di kasurnya, sedangkan Pipin dan Jian sudah ribut dengan stik PS.

"Woy lu apaan, pake MU!" sewot Pipin,

"ya terserah gue dong!"

Pipin tidak terima, "ya gantian dong, gue yang sekarang pake MU!"

"Halah bisanya pake MU doang!" ledek Arbi yang duduk di tepi kasur dekat kaki Raka.

"Apaan! Gue pas itu pake Barca menang!" ujar Jian bangga sambil menepuk dadanya.

"Itumah hoki stik nya.. kalo pake stik itu pasti menang" Pipin mengendikan dagu pada stik PS yang di pakai Jian. Membuat Jian menggeser posisi dan menukarkan stik yang di pakainya, "Kita buktikan!"

Dan setelah 10 menit berlalu, "Mana? Mana yang katanya cuma hoki gara-gara stik?"

Pipin mengendus tidak terima karena kalah 5-2, "Ya cepetan start lagi, waktu-waktu" ia memijit tombol start yang ada pada stik PS Jian.

"Alasan!"

Pipin dan Jian tetap berdebat, sementara Arbi dan Raka malah rebahan di kasur. Posisinya Raka terkurap, sedangkan kepala Arbi tiduran di punggungnya, dengan kaki yang tetap menapak pada tantai. Posisinya jadi bersilangan. Kepala Arbi bergerak-gerak beriringan dengan gerakan nafas Raka sambil mendengkur, Raka tidur beneran. Sedangkan Arbi matanya terpejam, tetapi ia tidak tidur, ia sibuk memikirkan perkataan Jian saat di ruang ganti, pikirannya terus menolak, ia tidak mungkin mempunyai perasaan lebih pada Arlin. Tapi hatinya seperti menyiyakan dengan fakta-fakta bahwa ia selalu memprioritaskan Arlin di atas apapun.

Hello Alin | ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя