「 25 : Out Of Control 」

Comincia dall'inizio
                                        

Suasana seketika berubah menegangkan. Satu per satu orang-orang yang ada di kantin terpaksa pergi melarikan diri demi menyelamatkan diri masing-masing.

Awalnya Jeno bersiap memukul muka songong Euntae yang menjengkelkan di matanya, tetapi Jeno urungkan ketika ia merasakan gelombang energi hitam di sekitar Euntae.

“Energi ini...” Jeno membatin waspada.

King muncul, hendak memperingatkan Jeno jika pemuda yang masih mencengkram rambut Jeno itu sedang tidak stabil emosinya. “Menyingkir saja darinya. Aku yakin sekali dia dirasuki oleh sesuatu,” tegur King pada Jeno.

Sontak Jeno menepis tangan Euntae dengan kasar lalu bangkit berdiri. Keluar dari meja tempatnya makan dan menjaga jarak aman dari Euntae.

“Hwang, kemarilah.” Tak lupa Jeno menyuruh Hyunjin menjauhi Euntae dan mendekat padanya.

Hyunjin yang tidak mengerti apa-apa hanya menuruti perintah Jeno. Pemuda itu berdiri di belakang Jeno tanpa banyak bertanya. Raut muka Jeno tampak serius, jadi Hyunjin tidak berani mengalihkan fokus Jeno.

“Kau...telah menghancurkan reputasiku....kau! Telah membuat imageku hancur, Jung Sialan!” seru Euntae sambil menunjuk ke arah Jeno.

Bibi kantin dan para pekerja yang ada di area sekitar tidak ada yang berani melerai. Sebab mereka sadar posisi dan status yang tak sebanding dengan Euntae. Alhasil mereka berhamburan keluar dari area cafétaria untuk segera mencari pihak keamanan sekolah.

“Jen, ada apa dengannya?” Hyunjin dapat merasakan aura yang terasa mengerikan dari Euntae.

Jeno memandang Euntae tajam. Sementara Hangyu yang ketakutan, perlahan memundurkan langkahnya menjauhi Euntae.

“Kau....harus mati....kau harus mati detik ini juga!!!!” seru Euntae dengan suara rendah yang menakutkan.

Tak berselang lama, setengah dari sisi badan Euntae diselimuti kabut berwarna kehitaman sangat sangat gelap. Yang mana dapat Jeno rasakan bahwa itu adalah ‘mana’.

Tapi bagaimana bisa? Setahu Jeno, Euntae bukan seorang pemegang superpower, mustahil bagi seorang werewolf biasa 'menampung' sebuah kekuatan yang tidak murni didapatkan sedari lahir.

Sedangkan Hyunjin yang baru pertama kali melihat kabut aneh yang mengandung energi besar dan terasa menakutkan itu, sedikit gemetar ketakutan. Langkahnya semakin mundur ke belakang, sementara Jeno hanya melirik temannya itu melalui ekor matanya.

Jeno tidak heran lagi dengan reaksi yang Hyunjin tunjukkan setelah merasakan energi yang terpancar dari ‘mana’ yang menyelimuti Euntae.

“Bagaimana? Mau mengenyahkannya langsung?” King bertanya pada Jeno.

Keduanya mengamati gerak-gerik Euntae dan ‘mana’ asing itu dengan teliti.

“Menurutmu, mana pilihan yang terbaik? Aku bisa saja tidak sengaja membunuh anak itu saat berusaha mengusir ‘mana’ tersebut. Nanti Mom pasti akan marah besar padaku,” balas Jeno yang kini dihadapkan dengan dilemma.

“Je-Jeno! Awas!” Hyunjin berteriak memperingatkan Jeno akan kedatangan Euntae.

Benar saja, Euntae menyerang Jeno lebih dulu namun kali ini menggunakan tangan kanannya yang telah diselimuti ‘mana’ asing itu.

Jeno dapat menghindar dengan gesit. Sementara Hyunjin, sudah lari mencari tempat bersembunyi yang aman.

“Kenapa denganmu? Kau pasti terlalu terobsesi untuk menghabisiku sampai-sampai kau berhasil dirasuki ‘mana’ jahat seperti ini.” Jeno masih sempat-sempatnya mengajak bicara Euntae yang masih berusaha menjatuhkan dirinya.

Our Fate 「 The Jung 」Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora