CHAPTER : 08

16 1 0
                                    

Hallooo, long time no see

Masih ada yg nungguin cerita ini ngga?
Engga ada? Oke gapapa🙂

Let's Go! Semoga kalian masih inget alurnya

Kalo lupa, baca ulang beberapa chapter sebelumnya

💕Happy Reading💕

────────

────────

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Sepulangnya dari belanja, Aluna berniat ke kamarnya untuk berganti baju. Namun belum berapa langkah menaiki anak tangga, Bi Siti menghentikan langkahnya.

"Tadi ada paket, Non."

"Dari siapa?"

"Enggak tau, tadi ada di depan gerbang."

Deg

Aluna menelan salivanya kasar. Rasanya de javu mengingat paket berisikan foto yang terdapat bercak darah waktu itu.

"P-paketnya di mana, Bi?"

"Udah ada di atas meja belajar Non tadi."

"Oke, Bi. Makasih, ya? Kalo gitu Luna ke kamar." Setelahnya Aluna bergegas menuju kamarnya, dan benar saja. Paket yang disebut Bi Siti tadi ada di atas meja belajarnya.

Aluna menarik napasnya dalam-dalam. Rasanya ia trauma mendapat pake dari orang tak dikenal lagi.

Aluna mengambil paket itu dan tak lupa juga mengambil cutter di lacinya. Ia duduk di tepi kasur dengan pandangan tak lepas dari paket di tangannya itu.

"Sebenernya gue trauma buka paket begini," lirihnya pelan.

Ting!

Aluna mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya. Keningnya mengernyit heran mendapati nomor asing kembali mengechatnya.

08****
Buka paketnya cantik
Jangan diliatin aja

Aluna meremang dibuatnya. Sepertinya ia tahu siapa pengirim paket ini, tapi dari mana sosok itu tahu bahwa ia hanya menatapi paket di tangannya ini?

Aluna tak membalas chat itu. Jantungnya berdebar, takut isinya tak jauh beda dari paket yang pernah diterimanya dulu. Menyeramkan.

Ting!

08****
Buka
Atau mau gue yang bukain?

Aluna melihat chat itu dari notifnya. Ia semakin meremang, dari mana sosok itu tahu?

Aluna menggeleng pelan lalu meletakkan paket itu. "Enggak, nanti aja bukanya. Gue nggak sanggup sekarang."

Akhirnya Aluna memilih untuk menyimpan kotak paket itu di bawah tempat tidurnya. Setelah dipastikannya aman, barulah ia menghela napas lega. Tidak lega sepenuhnya, namun cukup membuat jantungnya tak berdebar kencang seperti tadi.

Aluna's Story [Discontinue]Where stories live. Discover now