Lee Yerin merupakan gadis berusia 18 tahun yang selalu mendapat kekerasan rumah tangga oleh Ayahnya sendiri. Hari-harinya tidak seperti gadis pada umumnya, hidupnya selalu dikekang, ia juga dijual oleh Ayahnya sendiri untuk melunasi hutang-hutangnya...
“Dasar anak tidak berguna, begitu saja kau tidak bisa merayunya. Bahkan, apa gunanya kau masuk ke agensi jika tidak bisa mendekatinya sama sekali, ha?!”
Gadis berumur 18 tahun itu hanya bisa menunduk diam ketika seorang pria paruh baya, yang merupakan ayahnya sendiri, memaki dirinya habis-habisan. Mendengar tiap umpatan menyakitkan untuk dirinya, diam menahan tangis agar dirinya tidak terlihat lemah di hadapan sang ayah.
“Dan apa? Peringkatmu turun jadi peringkat 2 umum di sekolah? So Young, sebenarnya apa yang kau lakukan di sekolah ha?! Kenapa kau bisa dikalahkan oleh anak baru di kelasmu? Sepertinya kau melunjak karena aku memanjakanmu akhir-akhir ini,” kata sang ayah.
“Mulai sekarang, berhenti menemui teman-temanmu. Tidak, tapi berhentilah berteman dengan mereka. Mereka hanya membuatmu tidak berguna, sudah cukup kau membuatku malu di agensi. Jangan membuatku malu lagi di sekolah!” timpalnya lagi.
“Appa, kau tidak bisa memaksaku untuk merayu pria itu, karena aku sama sekali tidak menyukai dia. Aku tidak menyukai Ceo Min,” sahut So Young.
“Apakah seluruh hidupku hanya alat untukmu, apakah hidupku hanya untuk memuaskan dan memenuhi semua harapanmu? Appa, pernahkah kau memperdulikanku selain tujuan untuk kekayaanmu?”
“Setiap kali aku tidak bisa memenuhi harapanmu, kau selalu memandang rendah anakmu sendiri. Appa, pernahkah kau memikirkan perasaanku selama ini? Kau selalu memakiku, pernahkah kau bersikap seperti seorang ayah yang seharusnya? Jawab aku, Appa!”
Plak!
Satu tamparan mendarat di pipi mulus So Young, gadis itu tidak heran jika pria yang berstatus sebagai ayahnya itu, akan menampar dirinya. Yah, karena itu sudah sering dilakukan oleh Kang Deok Su pada Kang So Young, putrinya sendiri. Apabila Deok Su tidak puas dengan semua usaha yang sudah dilakukan oleh putrinya, jika tidak memaki, pasti ia akan memukulnya.
Alasan kenapa So Young memilih menjadi pembully di sekolah, itu semua karena ayahnya sendiri. Semua tekanan dan kurangnya perhatian serta kasih sayang dari sang ayah di rumah, membuat So Young haus akan kasih sayang dan perhatian dari orang lain.
Tidak ada yang memperdulikan dirinya jika ia tidak membuat ulah, karena itulah dia lebih menjadi anak nakal jika berada di sekolah. Ibunya? Wanita itu bahkan tidak peduli karena So Young hanyalah anak tiri.
Deok Su tentu tidak tahu jika So Young jadi pembully dan sering membuat masalah jika di sekolah, jika dia tahu, So Young tidak akan hidup tenang selama ini. So Young yang tersungkur ke lantai karena ditampar oleh Deok Su, kini bangkit dan menatap tajam ayahnya.
