Lee Yerin merupakan gadis berusia 18 tahun yang selalu mendapat kekerasan rumah tangga oleh Ayahnya sendiri. Hari-harinya tidak seperti gadis pada umumnya, hidupnya selalu dikekang, ia juga dijual oleh Ayahnya sendiri untuk melunasi hutang-hutangnya...
Setelah menyelesaikan urusannya di kantor, Yoongi pulang ke rumah. Pria itu memarkirkan mobilnya di garasi dan mulai memasuki rumahnya, awalnya Yoongi berjalan santai. Tetapi tiba-tiba sebuah tinjuan melayang di wajahnya, sudut bibir Yoongi mengeluarkan darah akibat tinjuan itu.
Yoongi meringis, kemudian melihat siapa yang tiba-tiba memukulnya. Yoongi mengerutkan keningnya ketika dia melihat Kyunsoo berdiri di hadapannya, menatap dirinya dengan tajam.
“Apa yang kau lakukan?!” tanya Yoongi sedikit menaikkan nada bicaranya.
Bukannya mendapat jawaban, Yoongi malah mendapat pukulan bertubi-tubi dari Kyunsoo. Tidak ingin diam saja, Yoongi pun melawan. Pertengkaran terjadi beberapa saat antara kedua pria itu. Tidak ada yang mau mengalah sama sekali, Yoongi merasa heran apa yang merasuki temannya saat itu.
Yoongi heran kenapa Kyunsoo terlihat sangat marah, tetapi tatapannya diselimuti kesedihan dan rasa kecewa. Kyunsoo berhasil menyudutkan Yoongi, kini ia mengungkung tubuh Yoongi dibawahnya. Kyunsoo menghajar Yoongi, rasa marah, kecewa, dan sedih bercampur aduk pada pemuda itu saat ini.
“Hyeong, apa kau manusia? Tega sekali kau melakukan itu pada Yerin, kau--” Kyunsoo menarik kerah baju Yoongi, ia menatap nyalang pria itu. “Kau menyiksanya seperti hewan!” Kyunsoo mulai terisak.
Seketika Yoongi membeku, pasalnya dari mana sahabatnya itu mengetahui perbuatan kejinya terhadap Yerin. “Kyunsoo, da-dari mana kau tahu?” Yoongi tergagap.
“Apa itu penting? Kau dengan asyiknya bersama wanita licik itu dan menyiksa istrimu sendiri, apa kau tidak tahu apa yang sudah dialami oleh Yerin selama kau pergi ha?! Dia bahkan tidak makan berhari-hari karena menunggu kepulanganmu, Yerin sangat membutuhkan semangat darimu. Tapi, apa yang kau lakukan Hyeong? Kau malah membuatnya semakin menderita dasar brengsek, seharusnya waktu itu aku tidak meninggalkan Yerin jika tahu hal ini akan terjadi!” Kyunsoo mengepalkan tangannya, berusaha menahan amarahnya saat ini.
“Apa yang kau bicarakan? Memangnya apa yang dialami Yerin selama aku pergi?” Yoongi penasaran.
Kyunsoo menggigit bibirnya bawahnya, rasanya ia juga tidak kuat untuk memberi tahu sahabatnya itu tentang istrinya yang telah keguguran. Ya, mereka sudah kehilangan calon bayinya.
Kyunsoo berpikir bagaimana caranya ia mengatakan hal itu pada Yoongi. Melihat Kyunsoo diam saja, Yoongi menggertak meminta penjelasan. Kini, Yoongi lah yang menarik kerah baju Kyunsoo.
