Lee Yerin merupakan gadis berusia 18 tahun yang selalu mendapat kekerasan rumah tangga oleh Ayahnya sendiri. Hari-harinya tidak seperti gadis pada umumnya, hidupnya selalu dikekang, ia juga dijual oleh Ayahnya sendiri untuk melunasi hutang-hutangnya...
Memfokuskan diri terhadap pekerjaan saat ini sangatlah sulit bagi Yoongi. Pikirannya selalu gusar dan tidak tenang sedari tadi, alasan ia akan bekerja di ruangannya hanyalah alasan semata yang ia berikan pada istrinya.
Setelah mendengarkan penjelasan Yerin waktu di dapur, pria itu mengerti itu bukanlah kesalahan istrinya. Namun, tetap saja hal itu membuat dirinya marah karena Yerin tidak memberitahu dirinya. Seakan itu bukanlah hal penting baginya, Yoongi sesekali berdecak kesal sembari menatap langit-langit rumahnya.
Yoongi merasa dirinya sungguh frustasi, berbagai pikiran buruk datang menghampiri otaknya. Tidak lama kemudian, masuklah sesosok orang yang ia tunggu kehadirannya sedari tadi.
Orang yang ingin diminta penjelasan tentang kelakuannya semalam. Yah, ia adalah adik Yoongi, Min Jungkook. Dengan ekspresi yang canggung, Jungkook datang menghampiri Yoongi.
“Yoongi, Hyeong.” Panggil Jungkook.
Yoongi menatap dingin sembari melipat kedua tangannya. Beberapa menit berlalu sejak Jungkook datang dan ia hanya mendiamkannya. Merasa tidak nyaman akan suasana, Jungkook bertanya kenapa Yoongi menyuruhnya pulang. Tentu saja, Yoongi sangat tahu jika itu hanyalah basa-basi dari adiknya. Yoongi tidak menyangka adiknya akan berpura-pura bodoh di hadapannya.
“Apa yang kau lakukan semalam, Jung?” tanya Yoongi.
“Semalam? En-entahlah, aku tidak--terlalu ingat. Memangnya kenapa, Hyeong?” jawab Jungkook.
“Kau sengaja berpura-pura bodoh atau memang tidak mengingatnya? Bukankah semalam kau hampir memperkosa istriku?” Selidik Yoongi.
Seketika ekspresi Jungkook berubah drastis saat Yoongi mengatakan itu padanya. Melihat bagaimana reaksi dari adiknya, Yoongi sudah menduga hal itu memang benar terjadi. Jungkook tiba-tiba berlutut di hadapan Yoongi, beberapa kali ia meminta maaf dan meminta Yoongi untuk mendengarkan penjelasannya.
“Hyeong, maaf. Itu kesalahanku! Aku lepas kendali karena terlalu mabuk dan tidak sadar hampir melakukan hal tidak senonoh terhadap istrimu. Kalau kau ingin marah, tolong marah saja kepadaku. Tapi, jangan lampiaskan marahmu pada Yerin Hyeong, kumohon! Ia sama sekali tidak bersalah, akulah yang memaksanya semalam Hyeong,” ucap Jungkook.
“Kenapa kau melakukan itu? Kau tidak sadar atau memang sengaja melakukannya?”
“Maafkan aku Hyeong, saat itu aku di bawah pengaruh obat. Aku benar-benar tidak sadar saat melakukan itu semalam.”
“Kenapa kau meminum obat perangsang kalau tidak bisa menahan efeknya bodoh?!” Yoongi meninggikan suaranya.
Jungkook mengangkat kepalanya dan menatap Yoongi, ia pun mulai menceritakan kejadian semalam pada kakaknya itu. Setelah mendengar cerita dari Jungkook, Yoongi meminta nomor telepon yang menghubunginya semalam.
