27

1.6K 1.2K 1.1K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
♡ ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ Min Ahjussi
┗━━━━━━━┛
.
.
.

Gangnam, 05 Februari 2006.
Pukul 19.00 malam.

Sepuluh tahun yang lalu, disaat umur Jaemin sembilan tahun. Ia sedang berjongkok di depan sebuah rumah, Jaemin berjongkok sambil menangis karena lingkungan itu begitu gelap dan sepi. Jaemin menyesal, seharusnya tadi ia mendengarkan kata kakaknya agar tidak bermain terlalu jauh. Alhasil, kini ia tersesat karena tidak tahu jalan pulang.

Jaemin baru pindah ke lingkungan itu beberapa saat yang lalu, lingkungan itu cukup sepi dan banyak gang kecil di dalamnya. Karena saking banyaknya, membuat Jaemin lupa arah jalan pulang ke rumah. Dengan gemetar, Jaemin berharap kakaknya segera menemukan dia dan membawanya pulang.

Di tengah-tengah Jaemin sedang menangis, lelaki itu melihat sepasang kaki mungil yang berdiri di hadapannya. Ia pun mendongakkan kepala untuk melihat siapa pemilik dari sepasang kaki tersebut. Ternyata, pemiliknya adalah seorang gadis kecil yang lumayan cantik.

Dengan penampilan yang agak berantakan dan tubuh yang dipenuhi memar, gadis itu menatap Jaemin datar sembari mengulum permen di mulutnya. Jaemin menatap heran gadis kecil dihadapannya.

“Kau sedang apa di sini? Kenapa kau menangis?” tanya gadis itu pada Jaemin.

“Aku tersesat dan tidak tahu jalan pulang, jalan ini juga sangat gelap dan sepi. Itu membuatku takut,” jawab Jaemin.

“Jangan takut, hmm ... ini permen untukmu, ambillah. Kalau kau makan permen ini, rasa takutmu akan hilang,” ucap gadis itu sembari menyodorkan sebuah permen loli ke Jaemin.

Jaemin mengambil permen yang diberikan gadis itu dan mulai memakannya. Seketika, Jaemin berhenti menangis. Namun, ia kembali teringat bagaimana cara dirinya pulang jika saja kakak perempuannya tidak menjemput dirinya.

Gadis kecil yang melihat Jaemin menangis, tiba-tiba menyanyikan sebuah lagu walaupun nada dan iramanya tidak selaras. Suara nyanyian gadis kecil itu, membuat Jaemin melupakan kesedihannya sesaat. Gadis itu tersenyum saat melihat Jaemin tertawa karena nyanyiannya.

“Eoh, kau tertawa? Apa lucu?” tanyanya.

“Kau bilang itu bernyanyi? Hahaha ... itu lebih terdengar seperti suara kicauan burung,” ledek Jaemin.

“Akhirnya, kau berhenti menangis. Tetaplah seperti itu, kau kan laki-laki jadi tidak boleh cengeng,” ucap gadis kecil itu.

𝕄𝕚𝕟 𝔸𝕙𝕛𝕦𝕤𝕤𝕚 ✔Where stories live. Discover now