Lee Yerin merupakan gadis berusia 18 tahun yang selalu mendapat kekerasan rumah tangga oleh Ayahnya sendiri. Hari-harinya tidak seperti gadis pada umumnya, hidupnya selalu dikekang, ia juga dijual oleh Ayahnya sendiri untuk melunasi hutang-hutangnya...
Setelah menarik Yerin keluar begitu saja, Jihoo kini sedikit bingung apa yang harus ia lakukan sekarang. Jujur, bahkan ia tidak sadar kenapa dirinya menarik tangan gadis yang sedang dibawanya itu. Jihoo menghentikan langkahnya di rooftop sekolah, kini ia pun berbalik menghadap Yerin.
Jihoo melihat tubuh Yerin seperti gemetar ketakutan, lelaki itu memanggil nama teman gadisnya itu. Tetapi, Yerin enggan menjawab, dia hanya menunduk sambil meremas roknya sendiri.
“Yerin?” Panggil Jihoo sambil mengelus lembut kepala Yerin. Yerin pun mendongakkan kepalanya. “Jihoo?” lirih Yerin sambil melirik sekitarnya.
“Sekarang hanya ada kita berdua di sini, kau tidak perlu takut begitu,” kata Jihoo.
“Menyeramkan,” gumam Yerin.
“Apa?” tanya Jihoo saat Yerin menggumamkan sesuatu.
“Tatapan mereka, menyeramkan. Aku tidak menyukainya, sangat menyeramkan,” balas Yerin sambil menunduk.
Jihoo membawa Yerin pergi duduk ke sebuah kursi panjang di sana. Setelah itu, ia pergi meninggalkan Yerin sebentar untuk membelikan gadis itu minuman. Tidak menunggu lama, akhirnya Jihoo kembali dengan membawa sekotak susu cokelat untuk Yerin.
“Apa ini?” tanya Yerin saat menyodorkan sekotak susu padanya.
“Susu cokelat untukmu. Cobalah, kau pasti suka,” kata Jihoo dengan senyumannya.
Yerin pun mengambil dan meminum susu yang diberikan Jihoo padanya tadi. Sejenak, Yerin mulai melupakan ketakutannya tadi karena susu cokelat yang sedang diminumnya.
“Enak,” kata Yerin sambil mengayunkan kedua kakinya yang berjuntai.
“Kau suka?” tanya Jihoo.
“Mmm aku suka. Jihoo, terima kasih karena sudah membelikanku susu ini,” balas Yerin sambil tersenyum.
“Syukurlah, kau sudah ceria lagi.” Jihoo berbalik menatap Yerin, kemudian beralih lagi menatap ke arah depan. “Yerin,” sambungnya lagi.
Yerin reflek menoleh saat Jihoo menyebutkan namanya. “Eum, ya?” tanya Yerin.
“Apa kau sungguh menyukai Jaemin?” Jihoo kini berbalik lagi menatap Yerin dengan intens, berharap gadis di hadapannya itu menjawab pertanyaan darinya dengan jujur.
