Guanlin itu termasuk Alpha yang hanya memiliki sedikit kelemahan saja dan mungkin salah satu kelemahannya adalah Renjun. Pemuda bertubuh ramping yang dikaruniai wajah cantik dan mempunyai senyuman manis melebihi gula. Guanlin tidak bisa menentang atau menolak permintaan Renjun. Pada akhirnya Guanlin mengalah, pemuda itu menyugar rambutnya ke belakang guna menenangkan dirinya terlebih dahulu.
Guanlin menghela nafas panjang, sebelum menuruti perkataan Renjun, “Ya sudah kalau itu maumu. Akan kulepaskan kali ini. Tapi jika hal seperti ini terjadi lagi, jangan hentikan aku, oke?” pintanya pada Renjun.
Ini sedikit aneh bagi Renjun. Mereka itu bukan siapa-siapa, hanya sebatas teman baik saja di sekolah. Tetapi sikap Guanlin kepadanya cukup menunjukkan afeksi lebih yang dipendam lelaki itu kepadanya. Sekalipun Renjun menutup mata dan berpura-pura tidak mengetahui sama sekali, hanya mendengar nada lembut Guanlin ketika memanggil namanya saja sudah cukup membuktikan bahwa pemuda bermarga Lee itu memiliki perasaan lebih kepadanya.
“Tidak. Aku tidak suka menggunakan kekerasan. Sudahlah, kita harus cepat masuk ke kelas sekarang!” Sayangnya, Renjun tidak ingin memberikan harapan palsu pada Guanlin. Meski pemuda itu sepertinya tidak berencana mengutarakan perasaannya secara terus terang, Renjun tetap harus menjaga jarak aman di antara mereka.
Melihat punggung Renjun yang semakin menjauh, Guanlin terdiam memikirkan sesuatu. Sorot matanya perlahan menyendu, sadar bila Renjun lagi-lagi mendorongnya jauh.
“Err..kalau begitu, aku pergi du―”
Greb
Tubuh Woojin nyaris saja terjungkal saat tiba-tiba kerah seragamnya ditarik kuat oleh Guanlin dari belakang. “A-ada apa lagi?! Dia bilang urusannya sudah selesai bukan?! Kau mau apa?!” Woojin ketakutan melihat sorot mata Guanlin masih menyimpan emosi terhadapnya.
Guanlin tidak puas jika belum mengetahui alasan mengapa Woojin memaksa Renjun seperti tadi. “Katakan padaku...yang sejujurnya,” perintahnya pada Woojin. “Kenapa kau menariknya paksa seperti tadi, huh?” Nada bicara Guanlin yang sedikit ditekankan membuat Woojin tak berkutik.
Aura dominant yang menguar dari Guanlin semakin membuat Woojin tunduk dibawah kekuasaan Guanlin. Dengan susah payah, Woojin meneguk ludahnya kasar, “I-itu..ka-karena aku mencium...a-aroma wangi dan memabukkan dari Renjun...” cicitnya dengan takut.
Guanlin menarik kerah Woojin dan mendekatkan wajah mereka. “Katakan.yang.selengkapnya.” Guanlin mendesak Woojin untuk buka suara lagi.
Raut muka Woojin semakin memucat. Ia benar-benar ketakutan berhadapan dengan Guanlin empat mata seperti ini. “Sa-saat aku berdekatan dengan Renjun..a-aku mencium aroma yang harum seperti wangi bunga bercampur manis yang memabukkan. Jadi tanpa sadar aku menarik tangannya mendekat supaya aku dapat menghirup aroma itu lebih banyak..” ungkapnya dengan jujur.
‘Aroma manis?’
Guanlin jadi berpikir keras sekarang. Karena setahunya, Renjun belum mengalami heat dan menurut buku yang ia baca, seorang Omega akan menebar aroma wangi bercampur manis yang dapat memabukkan Alpha manapun yang belum bertemu dengan mate mereka saat dalam kondisi heat.
‘Apa jangan-jangan Renjun baru saja mendapatkan heatnya? Anak itu juga absen hampir seminggu lebih.’ Guanlin jadi menerka-nerka sendiri.
“Memang kau tidak menciumnya juga? Kau 'kan juga Alpha! Semestinya kau bisa mencium aroma itu lebih tajam daripada aku!” Woojin balik menanyai Guanlin. karena mereka sama-sama Alpha, mustahil bila Guanlin tidak mampu mendeteksi aroma wangi dari tubuh Renjun.
Sayangnya Guanlin terlalu fokus untuk menolong Renjun sampai mengabaikan hal lain. “Itu mungkin hanya perasaanmu saja. Aku lepaskan kau kali ini, tetapi lain kali jika hal seperti ini terulang kembali, kau akan berhadapan langsung denganku. Mengerti?” ancam Guanlin sekaligus sebagai peringatan untuk Woojin.
Woojin tak berani membantah Guanlin, maka yang hanya ia lakukan adalah menganggukkan kepalanya secara penuh. Apapun hubungan yang terjalin antara Renjun dan Guanlin, akan lebih baik bila tidak mencari masalah dengan kedua orang itu mulai detik ini.
Guanlin mengusap wajahnya yang terasa kaku. Ia membiarkan Woojin kabur, melarikan diri darinya.
“Apa itu benar? Apa jangan-jangan dugaanku tadi benar?” Guanlin menarik kesimpulannya sendiri. Sejujurnya tadi, samar Guanlin mencium aroma wangi yang entah dari mana asalnya. Tetapi ia mengabaikan aroma itu dan memilih fokus pada Renjun.
‘Kalau memang benar Renjun sudah mendapatkan heat, itu sedikit membahayakan dia..’ Guanlin membatin prihatin dalam hatinya.
‘Apa yang harus kulakukan kalau memang dugaanku benar? Aku tidak bisa terlalu dekat dengan Renjun, karena itu bisa memicu feromon Renjun nantinya..’
Guanlin menghembuskan nafas kasar. Merasa bila dirinya harus menjaga jarak dari Renjun sebagai langkah antisipasi. Kehadiran seorang Alpha di dekat Omega yang sudah mendapatkan heat dapat memicu feromon satu sama lain. Walaupun bukan sepasang mate, tetapi Alpha tetap bisa hilang kendali jika sudah menghirup feromon kuat dari Omega yang sedang heat. Jelas, itu akan menempatkan Omega dalam situasi berbahaya dan buruknya lagi, bisa terjadi bonding yang tidak diinginkan atau bahkan kehamilan. Guanlin tentu tidak mengharapkan hal buruk terjadi pada Renjun.
Jadi satu-satunya cara untuk menjaga keamanan Renjun sekarang adalah dengan mengawasi pemuda mungil itu dari kejauhan.
🍃 TBC 🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate 「 The Jung 」
FanfictionSequel of My Mate "Jaehyun, aku takut terjadi sesuatu pada anak-anak kita." "Jangan khawatir, okay? Kita hanya cukup percaya kepada mereka. Anak-anak kita kuat dan tau cara mengendalikan diri mereka sendiri. Jika suatu saat nanti 'mana' itu mulai m...
「 21 : Keep the Distance 」
Mulai dari awal
