13. BRALENS🇵🇲

328 233 473
                                    

hai hai haiii

panggil aku kabos okeeee

absen dulu pakai makanan kesukaan kaliannn

selamat membacaa

B R A L E N S

"Udah turun sana," ujar Kevin pada Chika saat Kevin sudah memarkirkan motornya di sebelah teman-temannya yang sedang duduk di atas motor mereka masing-masing.

"Iya-iya, ni mau turun kok," balas Chika dengan muka jutek. Ia memegang pinggang kevin untuk turun dari motor yang tinggi itu.

"Jangan pergi dulu, gue antar lo," ujar Kevin menarik tangan Chika yang ingin pergi.

Mau tidak mau Chika harus menghentikan langkahnya dan menunggu Kevin turun dari motornya.

"Yaudah ayo cepat, gue mau nyontek ni," gerutu Chika saat Kevin belum juga selesai merapikan rambutnya, hal yang selalu Kevin lakukan saat membuka helm.

Kadang Chika kesal menunggu Kevin yang lama sekali merapikan rambutnya, itu sebabnya Chika jika pergi bersama Kevin lebih memilih menggunakan mobil daripada motor.

"Taunya nyontek aja, gue ajarin gak mau," ledek Kevin lalu turun dari motornya sambil terus melihat spion motornya menimbang-nimbang apakah rambutnya sudah rapi atau belum padahal sebenarnya sudah sangat rapi.

"Bisa gak sih lo gak usah lihat kaca terus. Bekacaaa aja terussss, gak bosan apa lihat muka lo yang jelek itu terus," gerutu Chika memutar bola matanya malas.

"Eh, gue seganteng ini di bilang jelek, belekan tu mata lo," balas Kevin masih merapikan rambutnya.

"Udah ah, gue mau duluan, lo lama, ntar gue telat lagi." Chika berbalik badan, menunggu Kevin selesai merapikan rambuynya akan memakan waktu hingga bel berbunyi.

Chika akan telat menyontek jika harus menunggu Kevin dulu, seperti cewek, hanya karna ingin merapikan rambutnya yang memang sudah rapi itu.

"Eh Alza," panggil Chika saat melihat Alza baru saja meletakkan motornya di deretan motor yang lain.

"Eh Chika," balas Alza seraya tersenyum dan turun daei motornya. Ia menghampiri Chika tanpa harus merapikan rambut dulu seperti Kevin tadi.

"Bareng yok," ajak Chika dengan muka yang sudah manis, tidak seperti mukanya saat bersama Kevin tadi.

Kevin yang melihat itu melongo dan tidak lagi merapikan rambutnya itu. Dia fokus dengan Chika juga Alza yang berjalan berdanpingan ke lorong sekolah.

Charles datang dan langsung menepuk pundak Kevin membuat cowok itu tersadar dari lamunannya. "Makanya gue bilang apa, jangan lama-lama nanti direbut. Rasain sendiri tu ketakutan, ungkapin aja langsung susah banget, Chika di ambil orang kan lebih parah lagi."

Kata-kata bijak Charles tadi mengundang tepukan tangan dari Deren. "Gak nyangka gue lo bisa bijak Les, baru kali ini loh."

Biasanya Charles tidak pernah sebijak itu sebelumnya, biasanya kan dia orang yang gak jelas dan aneh juga pastinya tidak mengerti tentang hal percintaan.

Charles berdiri dengan tegap sambil merapikan kerah bajunya dan membusungkan dadanya bangga.

Kevin menoleh pada Charles dengan muka datar. Apa yang Charles katakan ada benarnya juga, tapi Kevin belum punya keberanian untuk mengungkapkan perasaannya pada Chika karna status mereka.

BRALENS [COMPLETED]Onde histórias criam vida. Descubra agora