9. BRALENS🇷🇺

643 496 1.4K
                                    

hai hai haiiii

panggil aku kabos yaaa, kakak bosnya resvagos

ngapain aja nih malam mingguannyaaa kemaren

absen dulu pakai menit keberapa kalian baca bralens

-B R A L E N S-

"Bebyyy, ayolah ikut ke kantin Beb," ajak Chika sambil menggoyang-goyangkan lengan Beby yang sedang duduk tenang di kursinya.

Beby bedecak lalu menatap Chika dengan tatapan malas. " Ngapain ke kantin, gue mager," balas Beby memutar bola matanya malas.

"Ngapain sih lo di kelas terus? Gak bosan apa? Ayolah ikut kami ka kantin Bebyyyy," paksa Chika lagi.

Nasya datang menghampiri Chika lalu ikut memegang tangan Beby. "Ayolah Beby, kita ke kantin, Amora aja mau tuh Beb, masa lo gak sih?" tanya Nasya dengan tatapan memohon pada Beby.

Amora yang sudah dipaksa Nasya tadi ikut menghampiri Beby. "Beb, ayolah ke kantin, kita udah lama gak ke kantin, aku juga ikut ni," kata Amora dengan suara lembutnya disertai dengan senyuman manis.

Beby melirik ketiga temannya secara bergantian. Semuanya menatap Beby dengan tatapan memohon membuat cewek itu tak dapat menolak. "Ayo." Beby berdiri dari kursinya dan langsung mendapat sorakan dari ketiga cewek itu.

"Dari kemaren kek Beb, lo selalu aja menghindar ke kantin." Chika memegang tangan Beby lalu berjalan ke kantin.

Beby itu memang tidak suka ke kantin, selain menghindari kerumunan, dia juga menghindari dirinya dari sang mantan, Deren.

"Males gue," balas Beby dengan suara jutek khasnya.

"Nanti kita main yok, ke rumah gue aja," ajak Chika menatap ketiga temannya yang berada di sampingnya sambil terus berjalan ke kantin.

"Boleh juga tu," sahut Nasya setuju. Cewek itu sedang merangkul bahu Amora sambil terus berjalan ke kantin.

Semua tatapan siswa dan siswi selalu tertuju pada mereka. Mereka semua cantik-cantik dan di kagumi banyak orang. Juga karna Nasya termasuk cewek paling nakal di sekolah itu membuat ia sangat populer karna kenakalannya dan dikenali semua orang.

Dan hari ini kerumunan yang melihat mereka sangat banyak karna mereka berempat jalan ke kantin itu sangat langka, biasanya Chika dan Nasya hanya berdua, sekarang ditambah Beby juga Amora.

"Gue engga deh," jawab Beby cepat. Chika langsung memukul lengan Beby pelan.

"Lo mah engga terus, kapan sih iyanya? Kenapa sih lo selalu menghindar yang gituan? Kita jarang ngumpul loh, Amora aja mau tuh, yakan Ra?" tanya Chika pada Amora dan langsung mendapat anggukan dari cewek berbando kuning itu.

Beby melihat Amora juga Chika secara bergantian dengan kaki yang terus berjalan ke depan. Memang benar cewek itu belakangan ini selalu saja tidak pernah keluar rumah lagi. Tapi apa salahnya dia bergabung bersama teman-temannya untuk lain ini saja?

"Nanti gue bilang mama gue," final Beby dengan muka yang ragu membuat Chika memajukan bibir bawahnya.

"Yah kok nanti, sekarang aja deh, ayo kita ke ruang guru ketemu Bu Rani yoook." Chika memutar balik langkahnya untuk pergi ke ruang guru menemui Bu Rani.

Beby itu adalah anak guru, Bu Rani yang termasuk guru galak dan killer di SMA Cakrawala dan Nasya adalah murid sasaran Bu Rani untuk di beri hukuman, pastinya setiap hari guru itu akan memberikan hukuman pada Nasya.

Nasya dan Amora mengikuti saja langkah Chika yang sangat bersemangat itu. Cewek itu bahkan mengetuk pintu dan langsung masuk ke ruang guru padahal belum di izinkan.

BRALENS [COMPLETED]Where stories live. Discover now