6. BRALENS🇦🇫

876 652 934
                                    

absen dulu pake tanggal lahir kalian yook

call me kabossss

-B R A L E N S-

"ALZA?"

"Chika?"

"Lo sekolah di sini?" Chika menatap Alza tak percaya. Senyuman di wajahnya tercetak jelas saat Alza mengangguk.

"Gue pindah ke sini," jawab Alza dengan tenang.

"Kok kenal sih?" celetuk Charles membuat Chika menoleh ke belakang dengan muka yang masam. Cewek itu mengendus sebal, Charles mengganggu saja.

"Kemaren gue ketemu sama Alza di tempat kita nongkrong biasa, terus gue gak sengaja jatuhin barang dia, jadi kami kenala," jawab Chika lalu menoleh lagi kedepan. Mereka yang mendengar menganggukkan kepalanya mengerti.

"Oh iya, gue mau tanya dong, kantor kepala sekolah di mana?" tanya Alza pada Chika.

"Oh yaudah, gue antarkan aja sekalian," ujar Chika ingin berlalu meninggalkan kawan kawannya tapi Nasya menarik tangannya.

"Kok pergi sendiri sih?" bisiknya tepat di telinga Chika.

"Kasihan dia, kalian di sini aja dulu, gue mau ngantarin dia dulu ke ruang kepsek," balas Chika berbisik juga lalu tersenyum kepada Alza dan menuntunnya pergi ke ruang kepala sekolah.

Sementara Nasya, Amora juga Beby saling pandang. Mereka mengendus lalu berjalan meninggalkan lorong itu, lebih baik mereka ke kelas saja dari pada harus di lorong anak kelas 12.

Dan Kevin, cowok itu terdiam menutup rapat mulutnya. Melihat Chika senang seperti itu membuatnya tak bisa melakukan apapun.

Chika bertemu dengan Alza. Cowok yang kemarin Chika ceritakan waktu mereka pulang dari makan di luar. Chika mengatakan dia menyukai Alza, dan sekarang cowok itu bersekolah di sini, SMA Cakrawala.

"Woi, melamun aja lo." Charles meneouk pundak Kevin dengan keras membuat sang empu terkejut dan menoleh pada Charles dengan tatapan tak bersahabat.

"Ngapa sih lo Vin? Makanya, kan udah gue bilang kemarin, kalau suka langsung srepet, jangan diam diam aja. Kedulu kan jadinya," ceramah Charles sok bijak.

"Lo jangan bilang bilang aja, lo aja masih jomblo," sahut Deren menepuk punggung belakang Charles lalu duduk dengan rapi di samping cowok itu.

"Udah ah, kita semua jomblo, jangan jomblo bilang jomblo dong. Lebih baik kita ke kantin sekarang, perut gue udah keroncongan nih," ajak Charles meletakkan tangannya ke bahu Deren dan Kevin.

Cowok itu merangkul bahu Kevin dan Deren lalu mengajaknya untuk berdiri dan berjalan ke arah kantin. "Gal, Ger, yok," ajak Charles tanpa melihat kebelakang.

Kedua cowok itu mengangguk lalu berjalan mengikuti ketiga cowok yang sedang rangkul rangkulan itu.

"MAU KEMANA KALIAAAAAAN!!!" Teriakan berat yang besar dan mengerikan itu berhasil menghentikan langkah kelima cowok yang ingin berjalan ke kantin itu.

"Mau ke kantin lah, kemana lagi?" jawab Charles tanpa melihat orangnya. Cowok itu melanjutkan jalannya yang sempat tertunda tadi sambil terus merangkul Deren dan Kevin.

"MAU KE MANA KALIAN?" Kali ini pertanyaan itu berhasil menghentikan langkah Deren juga Kevin, mereka kenal dengan suaranya.

Kevin menoleh ke belakang mendapati Pak Bayu yang sudah membawa penggaris panjang di tangannya dan satu tangan yang lain memegang kumis kebanggaannya.

"Ayo jalan dong," ujar Charles pada Deren dan Kevin tanpa melihat kebelakang.

"Mampus," umpat Aiger yang sudah menutup mukanya dengan sebelah tangan lalu menundukkannya.

BRALENS [COMPLETED]Where stories live. Discover now