part 19 baikan...

30K 1.7K 15
                                    

Hii Readers!! Bingung mau bicara apa ya aku...udah deh kayak biasa aja😢....HAPPY READING GUYS!!!(≧▽≦)

________________________________-----

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

________________________________
-
-
-
-
-

"Seharusnya kita pergi sama sama malam ini makan bareng. Tapi kita malah berantem" ucap Axel menyandarkan tubuhnya di sofa lalu menutup matanya sebentar.

Beberapa menit kemudian, Axel membuka matanya kemudian menghela nafas kasar lalu berjalan menuju kamarnya.

Saat sampai di kamar, Axel melihat Ara yang baru saja keluar dari kamar mandi kemudian Ara berjalan menuju meja belajarnya. Axel? Pria itu berjalan untuk duduk diatas kasur bermain dengan laptopnya.

Susana kening yang menyelimuti ruang kamar itu karena kedua pasangan itu masih enggan untuk berbicara setelah perkelahian kecil tadi. Perkelahian Kecil? Bahkan tak tau itu perkelahian kecil atau besar.

"Pulpen Ara mana ya" ucap Ara kepada dirinya mencari pulpennya yang entah kemana. "Pake pulpen baru aja deh" lanjutnya.

Beberapa menit kemudian Axel berjalan menuju laci meja untuk mengambil charger handphone Axel yang kedua. Axel punya 3 handphone tapi satu Handphonenya rusak karena tadi dengan Ara.

......

Sekarang telah pukul 23.30 malam dan sedari tadi Ara masih setia duduk di tempat belajarnya sedangkan Axel ia masih bermain laptopnya sesekali melirik ke arah Ara.

"Lama banget sih belajarnya. Udah lewat jam tidur" batin Axel melirik Ara sekilas. Ternyata laki laki itu menunggu Ara hingga istrinya tertidur.

Beberapa menit kemudian Ara telah selesai dengan buku bukunya kemudian berjalan ke kasur lalu berbaring membelakangi Axel. Axel juga berbaring membelakangi Ara.

"Kak El udah tidur Belum ya" batin Ara menoleh ke belakang untuk menengok Axel yang membelakangi nya. Jadi Ara tidur bagian kasur sebelah kanan sedangkan Axel sebelah kiri.

"Kak El pasti masih marah. Baru handphone nya rusak lagi, pecah juga" batin Ara dengan mata berkaca-kaca. Ia menyesal berdebat dengan Axel. Seharusnya ia memberikan handphone Axel supaya tidak terjadi perkelahian. Ia berpikir untuk mengganti handphone Axel dengan tabungan kalengnya.

Axel menolehkan kepalanya ke arah Ara dibelakangnya. Ia tau jika Ara belum tidur.

"Tidur, sayang. Kenapa sih belum tidur" batin Axel kemudian membalikkan badannya menghadap Ara yang membelakangi nya.

Beberapa menit kemudian Axel mendengar isakan kecil Ara. Meskipun sangat pelan tapi Axel bisa mendengar isakan kecil Ara.

"Kenapa nangis?" Batin Axel bertanya tanya.

"Hiks Ara salah. Seharusnya Ara gak boleh kayak gitu sama suami Ara. Kata ibu harus nurut hiks" batin Ara terisak kecil. Ara yang memeluk guling itu terus menangis.

A R A X E L (END)Where stories live. Discover now