part 18 berantem

31.4K 1.7K 43
                                    

Hii Readers!! I'm back (✿^‿^)...so, ini sudah part 18 sebenarnya aku minta maaf banget kalau memang ya ceritanya bosenin...tapi aku akan usaha buat ceritanya gak terlalu bosen banget deh...and seperti biasa HAPPY READING!!!(。•̀ᴗ-)✧

and seperti biasa HAPPY READING!!!(。•̀ᴗ-)✧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-
-
-
-
-

Pagi ini, Axel Ara sedang berangkat ke kegiatan masing-masing. Ara berangkat sekolah dan Axel ke kantor.

"Nanti kakak jemput. Jangan kemana-mana, tunggu kakak jemput. Ngerti sayang?" Ucap Axel mengecup kening Ara dan diangguki Ara.

"Dadaaah kak" ucap Ara sebelum Axel melenggang pergi menuju kantornya.

Saat ini Ara dkk sedang makan di kantin sekolah. Mereka duduk di bangku makan itu.

"Tangan Lo udah enakan Ra?" Tanya Odira menatap Ara sambil meminum es tehnya.

"Iya udah enakan kok" ucap Ara sambil mengangguk.

"Kemaren kenapa kamu gak sekolah, Ra?" Tanya Tahlibah sambil mengaduk mie gorengnya.

"Itu disuruh ijin sama kak El.. soalnya luka Ara masih agak basah kan terus sakit jadinya ijin dulu" ucap Ara menyendokan sesuap nasi goreng ke mulutnya.

"Tapi Axel sweet banget tau... keliatan banget khawatir nya apalagi makin suhu tuh cowok" ucap Aiyla tersenyum lebar sambil memilin sedotan es coklat nya.

"Ganteng sih...kalau gue di posisi Lo ya Ra gue gak apa apa deh luka Mulu yang penting liat muka khawatir nya Axel" ucap Sabhah senyum senyum gak jelas.

"Apaan sih kalian..gak jelas banget jadi orang" ucap Odira menatap kedua orang itu dengan sinis.

"Sewot amat sih lu.." ucap Sabhah membalas menatap sinis.

"Udah deh, jangan mulai" ucap Icha lembut sambil mengelap kaca matanya.

🌿🌿🌿

Di sebuah ruangan, terlihat lelaki yang sedang duduk memerhatikan presentasi sekretaris kepada seluruh para CEO di dalam ruang meeting itu.

" Saya menerima kerjasama anda" ucap Axel menjabat tangan CEO yang di kenal dengan Gio itu dengan wajah dingin.

"Terima kasih juga Tuan, saya sangat beruntung bisa menjalin kerjasama dengan anda" ucap Gio dengan tersenyum ramah.

"Baiklah, rapat kita akhiri. Saya permisi" ucap Axel langsung melenggang pergi dari ruang rapat itu.

"Woy, Xel" panggil Abian.

"Apa?" Tanya Axel tanpa menatap teman dekatnya itu.

"Ck.. singkat amat sist" ucap Abian menepuk pundak Axel.

"Kalau gak bisa bahasa Inggris gak usah pake bahasa Inggris" ucap Axel saat Abian memanggilnya sist (saudara perempuan).

"Yaelah basa basi doang bang" ucap Abian sambil mengikuti tujuan Axel.

A R A X E L (END)Where stories live. Discover now