42 ( New Capter )

1.1K 102 4
                                    

Brakk..
Suara gebrakan meja terdengar keras sehingga semua mata tertuju pada sebuah meja yang ada di pojok kanan kantin..

"Minggir lo.. "Usir hana

"Ta.. Tapi kak.. Saya sudah lebih dulu disini"anak kelas 10 memegang selalu menjadi incaran Bella dan kawan-kawan

"Wah bell.. Bisa jawab nih bocah.. jangan belagu deh lo.."Stella mengambil jus yang ada di meja lalu ditumpahkan diatas kepala anak itu

Mereka bertiga tertawa puas "haha.. Iiuuhhh jijik banget.. Haha.. Hahaha" hana tertawa puas

Bella mendekati anak kelas 10 itu "sekarang lo lebih baik minggir dari pada lo gw.. "

Belum beres meneruskan perkataan nya anak itu sudah pergi bersama teman-temannya, Bella tersenyum puas..

Jessi yang jengah melihat perilaku Bella rasanya ingin menonjok wajah songongnya itu.. Jessi yang ingin menghampiri Bella untuk memberikan peringatan justru ditahan oleh teman-temannya..

"Udah jess.. Percuma kamu kesana, si Bella gak akan pernah ngerti"ucap chika

"Chika bener jess.. Lo harus tahan emosi lo, gw tau kelakuan Bella sudah sangat keterlaluan tapi lo juga harus pikirkan akibat lo main-main dengan si Bella. yori bisa kena imbasnya" sambung dey

"HEI ANAK TUKANG SELINGKUH GAK PUNYA NYALI LO.. HAHAHA.. NYALI LO UDAH MATI BERSAMA BOKAP LO ITU HAHHH.. "Bella mulai berani pada jessi karna daddynya bukanlah donatur sekolah itu lagi.

jessi mengepal tangannya kuat agar emosinya tidak meledak, teman-temannya pun saling menguatkan agar jessi tidak terpancing.

Brakk..
Suara meja ditendang mengejutkan semua orang, terlihat enzo yang berdiri di dekat meja bella dan kawan-kawan..

"Loh beb.. Kamu ngagetin tau"ucap bella

Enzo menunjukkan bella dengan tangannya "gw ingetin lo bell jangan sok berkuasa.. Dunia itu bulat seperti roda yang berputar, mungkin lo saat ini ada diatas tapi ketika lo dibawah.. Mereka semua akan meninggalkan lo..  Siapa yang akan menolong lo? Mereka-mereka yang lo tindas.. Mau tau kenapa? Karna mereka punya hati gak kaya lo yang taunya nindas orang-orang lemah.. "

Bella di skakmat oleh enzo sampai dia tidak bisa berkata-kata, tatapan enzo pun sangat tajam dan siapa pun yang lihat mungkin mereka akan merasa terintimidasi oleh tatapannya.

"Satu hal lagi.. Hak apa yang membuat lo berhak menghina jessi? Lo tau apa soal kehidupannya! Lo saudaranya? Lo nyokapnya? Bukankan! Terus kenapa lo mengatakan hal-hal itu.. Apa lo pikir jessi tidak sakit hati? Gini saja, andaikan bokap lo dihina hal yang sama apa lo tidak akan sakit hati.. Orang yang suka menindas biasanya orang itu tidak punya hati dan tidak pantas diberikan hati"kata-kata enzo sangat tajam

Jessi tiba-tiba pergi meninggalkan kantin.. "Jess.. Jessi"panggil olla

Dey, olla, chika pun pergi menyusul jessi yang sudah pergi terlebih dahulu. Enzo yang melihat jessi pergi, merasa bersalah mengungkit hal yang begitu sensitif bagi jessi..

Jessi pergi masuk ke taman belakang sekolah, jessi duduk ditaman itu dan meluapkan emosinya dengan menangis..

Chika yang tidak tega rasanya ingin mendekati namun dey menahan "biarkan dia tenang dulu chik.. Gw tau semua ini berat untuknya tapi kita tidak bisa melakukan apa pun selain memberikan dan memberikan waktu untuk dirinya sendiri"

Dari kejauhan mereka hanya memperhatikan tampa berani mendekati jessi yang sedang menangis seorang diri..

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disisi lain shani melakukan kembali photoshoot untuk beberapa brand fashion dan itu sangat melelahkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disisi lain shani melakukan kembali photoshoot untuk beberapa brand fashion dan itu sangat melelahkan..

"Oke shan.. Kita istirahat dulu" ucap fotografer

Shani bersandar pada properti foto, nela pun mendekati dengan membawa minum "minum dulu shan"

Shani menerima minuman itu dan meminumnya, shani juga melihat jam tangannya"kak hari ini selesai jam berapa? "

"Malam sih shan, kenapa? "Nela balik bertanya

"Anak-anak gak ada yang jemput" jawab shani

"Uhmm gimana ya? Oh ya kamu minta gracia jemput sekalian.. Nanti pulang dari sini baru kamu jemput mereka dirumah gracia"nela memberikan jalan keluar untuk shani

Shani membenarkan posisi duduknya "aku gak enak kak repotin gracia terus.. "

"Shan.. Aku yakin kok, gre tidak akan keberatan dengan ini justru dia akan senang"ucap nela

"Ya sudah kak.. Aku akan hubungi gracia dulu "

Nela pun memberikan handphone milik shani dan shani pun mulai menghubungi gracia..

Hallo ge..

(...)

Ge aku boleh minta tolong sesuatu

(...)

Tolong ajak jessi juga yori bersama kamu dan briel kerumah.. Aku pulang malam sekali nanti aku jemput mereka di rumahmu.. Apa tidak apa-apa

(...)

Thanks ge.. Kamu selalu membantuku

(...)

Baiklah,sekali lagi terimakasih..

(...)

Telepon pun dimatikan, shani mulai bisa tenang.

"Tuh kan.. Gracia pasti akan dengan senang hati menjemput mereka"

"Iya kak.. Aku masih sangat bersyukur  tuhan hadirkan sahabat-sahabat yang menyayangiku dengan tulus"ucap shani

"Syukuri apa yang sudah tuhan berikan karna itu yang terbaik "nela merangkul shani, nela sudah seperti kakak bagi shani, kakak yang akan membantu, melindungi dan menyayangi adiknya dengan tulus.

Bersambung

Mommy or MeWhere stories live. Discover now