Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flashback 1 minggu setelah rujuk..
Sikap shani masih sangatlah dingin pada suaminya, maaf mungkin bisa diucapkan tapi hilangnya rasa sakit itu tidak.. Apa lagi kebohongan lain kembali terbuka..
Seperti jatuh dan tertimpa tangga pula, rasa sakit shani masih sangat kiat. Dikhianati oleh pria yang dia percaya untuk menjaga cintanya rasanya 1000 kali lipat sakit dari terjatuh berkali-kali dari tangga..
16 tahun pernikahan, shani tidak tau jika suaminya menduakannya sampai 2 kali.. Shani ingin marah tapi dia tidak bisa.. Dia hanya bisa menangis dan menangis..
"Sayang, bicaralah.. Apa kamu akan terus mendiami aku, mungkin diluar kamu hanya berpura-pura tidak terjadi sesuatu karna ada anak-anak tapi dikamar ini hanya ada kita.. Bicaralah aku mohon"
Shani melihat suaminya dari balik cermin meja riasnya, kebetulan shani sedang duduk di kursi meja riasnya.. Gavi mendekat dan melihat dirinya juga di dalam cermin..
"Indah bukan.. Rasanya aku kembali kemasa dimana kita baru menikah, rasa bahagia itu nyata.. "Mata shani berkaca-kaca
"Sayang.. Aku tau kebahagian kita berkurang karna kebodohanku tapi aku janji akan mengembalikannya"
"Jangan berjanji jika kamu tidak bisa menepatinya"shani berdiri dan berbalik melihat suaminya
"Kamu pernah berjanji didepan papi juga mamiku.. Kamu tidak akan melukai aku.. Tapi nyatanya mana tidak ada.. Kamu juga berjanji akan ciptakan kisah Indah dalam kehidupan kita.. Tapi lihatlah semuanya hancut.. Yang paling sakral kamu telah berjanji pada tuhan ketika kamu mengucapkan janji suci pernikahan dengan saksi yang tidak sedikit.. Tapi kenapa semua ingkar.. Kenapa? Apa yang kurang? Apa yang salah? Katakan.. "
Gavi memegang wajah shani yang sudah basah dengan air mata " tidak ada yang kurang.. Tidak ada yang salah.. Ini murni karna kebodohanku"
Shani meninggalkan gavi ketempat tidur, shani merapihkan tempat tidur agar dia bisa menutupi rasa sedihnya.. Gavi tiba-tiba memeluk shani dari belakang"sayang.. "
Toktoktok
Klekkk.. Suara pintu terbuka membuat shani langsung menghapus air matanya dan segera membenarkan posisinya..
"Mommy.. "Jessi terlihat muncul dibalik pintu
Gavi langsung bersikap mesra dengan istrinya "loh ci belum tidur ini sudah malam loh"
"Bolehkan jessi bobo disini, bertiga seperti dulu"shani merasa anaknya sedang sangat manja
"Boleh dong sini.. Bobo samping mommy"shani memberikan ruang untuk jessi tidur, jessi pun mendekati tempat tidur dan tidur disamping mommynya
Shani melihat yori yang memperhatikan dari jauh"yori ayok kita tidur bersama.. Sini nak, biar mommy tidur ditengah"
"Yori ayok masuk nak.. "Panggil gavi
Yori pun masuk kamar dan ikut bergabung dengan jessi juga shani.. Gavi bahagia melihat senyuman di kedua putrinya, walaupun istrinya tersenyum dia tau hatinya masih sangat terluka tapi dia sukses menyembunyikannya demi senyuman itu.
Biarlah masalah kita berdua menjadi rahasia kita, dibalik pintu kamar ini tidak boleh ada pertengkaran apa lagi sampai terlihat dan terdengar oleh anak-anak. Ungkap shani
Itulah istriku, dia masih memikirkan perasaan-perasaan anak-anaknya. Dia tidak ingin anak-anaknya merasakan beban masalah kita berdua dan dia pantas disebut ibu yang hebat, aku bersyukur memilikinya sebagai istri juga ibu dari anak-anakku. Ungkap gavi
Oh ya jangan lupa di follow juga ya akunnya agar dapat notifikasi jika ada cerita baru.. Oke oke hehehe
